KedaiPena.Com – Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per tanggal 24 Februari 2018.
Untuk BBM jenis Pertamax naik dari sebelumnya Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter. Untuk Dexlite naik dari sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.100 per liter (wilayah Jawa, Madura, dan Bali).
Sementara BBM jenis premium dan solar masih tetap sama yakni sebesar Rp 6.550 per liter dan Rp 5.150 per liter. BBM jenis tersebut akan diatur pemerintah selama tiga bulan sekali.
Meski demikian, VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menegaskan, pihaknya tetap menawarkan harga terbaik.
“Tentunya dengan kualitas terbaik,” ujar Adiatma di Jakarta, Minggu (25/2/2018).
Ia kemudian membandingkan harga BBM serupa dengan kompetitor.
Kompetitornya di Tanah Air seperti Vivo dan Shell juga menaikkan harga jual BBM-nya.
Pantauan di lapangan, harga jual BBM Vivo jenis Revvo 90 atau setara Pertalite dari sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.350 per liter.
Sementara untuk jenis Revvo 92 atau setara Pertamax juga naik dari Rp 8.250 menjadi Rp 9.100 per liter. Keduanya naik Rp 850 per liter.
Untuk Shell malah lebih dahulu menaikkan harganya pada 16 Februari. Jenis BBM Shell Super dijual dari sebelumnya Rp 8.950 per liter menjadi Rp 9.250 per liter.
Jenis V-Power dari sebelumnya Rp 9.950 per liter menjadi Rp 10.450 per liter dan Diesel naik dari Rp 9.650 per liter menjadi Rp 10.150 per liter. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jabodetabek.
Sementara harga di wilayah Bandung di jual sebesar Rp 9.400 untuk Super, Rp 10.600 untuk V-Power dan Rp 10.300 untuk Diesel.
Sekedar informasi, saat ini harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Untuk harga minyak acuan Brent (ICE) berkisar USD 67,31 per barel. Sementara WTI Crude Oil berada di harga USD 63,55 per liter. Sedangkan kurs rupiah berada di angka Rp 13.685 per USD.
Penghitungan kenaikan harga BBM itu sendiri berdasarkan acuan dari harga minyak dunia dan nilai kurs rupiah terhadap dolar.
Jadi, kalau dalam waktu bersamaan harga minyak dunia naik dan rupiah melemah, maka harga jual BBM akan melonjak. Atau, jika harga minyak dunia turun tetapi rupiah melemah, harga jual BBM pun sulit untuk ikut turun.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas