KedaiPena.Com – Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengaku sedikitnya 200 pengembang properti belum menyerahkan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) ke Pemerintah Kota (Pemkot).
“Aset Fasos dan Fasum yang belum diserahkan tadi disebutkan kurang lebih masih 200 pengembang belum menyerahkan fasum fasosnya. Sebagian besar fasum fasos itu berupa jalan, taman, saluran air, nah kalo untuk jalan saluran air memang masih kebanyakan kewajiban dari pengembang,” kata Benyamin, kepada wartawan, Rabu, (2/9/2020).
Benyamin memaparkan, Pemkot Tangsel hanya menerima Fasos dan Fasum yang sudah layak, sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
“Kita juga mikir-mikir kalo (Fasos dan Fasum) diserahin ke kita, boleh tapi kondisinya sudah sangat bagus. Standar kita (Fasum berbentuk jalan) beton, standar mereka apa namanya aspal biasa,” ujarnya.
Benyamin mengatakan, ada juga beberapa pengembang yang sudah tidak melakukan pembangunan tapi memang minta dibeton dulu jika ingin diserahkan.
“Biar kondisinya teknisnya panjang. (Fasos dan Fasum) Yang udah ditinggal pengembang, nanti kita lakukan penarikan aset sepihak namanya,” papar dia.
Pria yang kerap dikenal Bang Ben tegaskan, wilayah Kecamatan Pamulang dan Pondok Aren, merupakan daerah yang aset Fasos dan Fasumnya paling banyak belum diberikan ke Pemkot Tangsel.
“Memang volume paling besar pondok aren sama pamulang,” pungkas pasangan dari Pilar Saga yang merupakan keponakan dari Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Ratu Atut dan Ratu Tatu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Fasum yang terletak di Perumahan Japos, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, hingga kini belum juga dicatat oleh Pemkot Tangsel, sebab belum matangnya verifikasi.
“Yang belum bisa diukur kecepatan prosesnya adalah, penyelesaian gambar atau siteplan, dan penelusuran dokumen. Kalau sudah clear dan clean, satu bulan sudah bisa dicatatkan di aset. Yang pertama, kita klaster mana titik yang tidak bermasalah. Kita pstikan dokumennya. Setelah clear semua, langsung kita catatkan. Ribuan aset yang sudah tercatat di kami,” kata Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Billy Sukarsana.
Laporan: Sulistyawan