KedaiPena.Com – Sebagian para pelaku usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan bantuan sosial (bansos) yang tidak turun-turun dari pemerintah kota (Pemkot).
Salah satu yang merasakan hal tersebut ialah Wawan (40) pedagang kerupuk di Tangsel. Padahal, Wawan mengaku, sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangsel, pendapatan menurun drastis.
“Apa lagi bansos belum pernah dapat. Mau yang bansos Covid-19, atau bantuan untuk UMKM. Belum pernah nikmatin,” ujar Wawan, kepada wartawan, Rabu, (30/9/2020).
Wawan mengungkapkan, penjualan anjloknya mencapai 70%. Hal terjadi saat awal-awal PSBB di Tangsel.
“Sekarang, ya sekitar 50% penjualannya. Ya, kita mah bertahan aja, apa yang bisa diperbuat, ya kita kerjain aja,” tandasnya.
Hal sama diterangkan Juju (32) bahwa penerapan PSBB oleh pemerintah, membatasi gerak penjualan krupuknya. Juju yang tinggal di kontrakan petak, berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan Covid-19.
“Ya kalau saya kan sistemnya ambil krupuk, terus dikelilingin ke warung-warung. Penjualannya drop, karena memang banyak warung yang tutup,” ungkapJuju.
“Saya harap pemerintah bisa cepat- cepat selesaikan masalah corona ini. Karena kalkalau semakin lama, saya engga tahu lagi bagaimana nasib saya, istri dan anak saya,” pungkas Juju.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah mengambil kebijakan PSBB sebanyak sepuluh kali. Namun, informasi yang beredar, kasus Covid-19, justru bertambah.
Laporan: Sulistyawan