KedaiPena.Com – Bakamla diminta untuk terus dan selalu mengikuti perkembangan situasi yang terjadi di perairan Natuna Utara atau Laut China Selatan. Bakamla juga harus berkoordinasi dengan instansi lain terutama Angkatan Laut (AL) sebagai satuan tempur dan pengamanan laut Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto saat merespons kabar adanya kapal milik China dan Vietnam yang masuk ke wilayah tersebut. Kepala Bakamla sendiri memastikan jika stuasi keamanan di perairan Laut Natuna Utara saat ini aman terkendali.
“Fungsi Bakamla juga perlu dimaksimalkan saat ini untuk memastikan kemampuan Negara menjaga keamanan Laut sebagai wilayah kedaulatan (sovereignty) dan hak berdaulat (sovereign right) NKRI yang berdampak pada optimalisasi kegiatan perekonomian negara kepulauan RI,” kata Anton sapaanya saat berbincang, ditulis, Selasa, (21/9/2021).
Anton menjelaskan,terdapat 24 Undang- Undang yang melibatkan sejumlah Kementerian dan Lembaga dalam penegakan hukum di laut.
Mengacu UU Nomor 32/ 2014, kata Anton, seharusnya Bakamla juga dapat memaksimalkan peran dalam mensinergikan instansi- instansi tersebut.
“Terutama dalam memberikan peran peringatan dini terhadap keamanan di wilayah perairan Indonesia agar penguatan kapasitas Operasi Keamanan Laut bisa optimal,” papar Anton.
Anton mengakui, atas dasar politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia sendiri tidak akan ikut campur perselisihan wilayah di luar wilayah NKRI.
Anton menegaskan, hal itu sesuai garis batas yang disepakati dunia International dan dilindungi hukum Internasional, namun Indonesia aktif menjaga perdamaian dunia.
“Fokus pengawasan di daerah yang sedang konflik memang harus ditingkatkan untuk menjaga nelayan kita melakukan aktifitas di kawasan ZEE laut Indonesia,” tandas Legislator asal Jawa Barat ini.
Laporan: Muhammad Hafidh