KedaiPena.Com – Terkait kasus gadis SMP berinisial JCM (14) asal Desa Pagaran Honas Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang dituduh hamil dan dipaksa agar diurut hingga kritis, kepala Desa setempat Yasiria M mengaku tak berdaya.
“Apa lah daya kami sebagai Pemerintah Desa , karena masalah ini, yang tertuduh belum ada tindak lanjut,†kata Yasiria melalui pesan singkat kepada wartawan, Minggu (16/10).
Ia mengatakan pihaknya selama ini sudah membantu korban dalam hal kebutuhan ekonomi. Ia juga berharap agar penyebar fitnah terhadap JCM dan keluarganya segera dapat ditemukan pihak berwajib.
“Kami menginginkan yang terbaik gimana jalan keluarnya masalah saudara kita ini bisa dia terbantu mendapatkan orang yang menyebarkan fitnah terhadap keluarga mereka,†katanya.
Terpisah, Fita R, ibu kandung JCM yang diwawancarai wartawan melalui telepon mengaku sangat terpukul akibat persoalan tersebut. Terkhusus masalah kesehatan anaknya yang hingga kini masih tergolek di rumah dan belum mendapatkan pengobatan.
“Makan gak makan kami apalagi mau berobat, anakku (JCM) masih tertidur aja dirumah, sekolah pun sudah lama dia tidak masuk, apa kami mau kasih pak, beli obat dari mana uang, kontrol anak kami juga sudah habis waktunya, kami tidak bisa bekerja lagi karena masalah ini,” kata Fita.
Fita menambahkan, pascapersoalan itu, ia dan suaminya Efa A M mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan di kampung itu. Pemilik kebun karet tempat bekerja, belakangan tak lagi memperkenankan mereka bekerja. Tekanan-tekanan dari beberapa warga yang menganggap mereka salah lantaran telah melapor kepada pihak berwajib juga menambah rumitnya persoalan.
“Kami heran mengapa tiba-tiba mereka anak ina masa seperti itu memasalahkan borongan setelah melapor kami sama polisi, banyak juga yang tanya-tanya mengapa kami melapor polisi, jadi kujawab lah kan gak ada yang tanggung jawab sama sakit anak ku setelah di kusuk-kusuk begitu, apa kubiarkan aja anak ku mati ? wajarlah kami melapor kubilang begitu sama mereka,” urai Fita.
Sementara itu, Fita mengatakan bahwa persoalan itu sudah berulang kali ia keluhkan kepada Kepala Desa Pagaran Honas, Yasiria M. Sayang, tidak ada respon atas persoalan itu.
“Berapakalinya kami laporkan sama kepala desa tapi itu saja jawabannya ialah itu saja katanya, padahal kami hanya minta sembuh anak kami ini nya, biar sekolah dia dan bersih nama kami di kampung ini. Di obatilah, karena mereka yang buat, masa mereka tidak ada hati,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, JCM mengalami kritis usai diurut akibat paksaan warga yang menuding dirinya hamil. Ironisnya, tuduhan itu juga dialamatkan kepada ayah tirinya Efa Arianto M sebagai pelaku.
Meski telah dibantah dan telah dibuktikan dengan hasil pemeriksaan medis bahwa JCM menderita usus buntu, warga agaknya tetap kalap dan tetap memaksa agar gadis malang itu di urut. Akibatnya, JCM hingga kini kritis di rumahnya tanpa perobatan, sekolahnya pun akhirnya terbengkalai.
(Har/Dom)