KedaiPena.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tidak melakukan monitoring evaluasi pembangunan disetiap kecamatan selama sembilan bulan lantaran situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
“Sebenarnya monitoring ini diagendakan itu per tiga bulan sekali akan tetapi dengan situasi pandemi seperti ini sampai sembilan bulanan tidak mengadakan monitoring, dan hari ini sudah kita mulai,” ucap Walikota Serang Syafrudin seusai melakukan monitoring di kecamatan Walantaka, ditulis Rabu, (29/9/2021).
Ia menyampaikan, kegiatan monitoring tersebut dilakukan terkait dengan pembinaan personil dan pelayanan pada masyarakat.
“Penyerapan aspirasi masyarakat jadi apapun yang menjadi tanggungjawab kita pemerinta kota, kecamatan sampai kelurahan ini adalah salah satu tanggungjawab untuk bisa menerima baik kritikan ataupun hal-hal lain yang disampaikan oleh masyarakat,” tambahnya.
Dirinya menuturkan, aspirasi yang diberikan oleh masyarakat lebih banyak terkait infrastruktur jalan. Hal ini memang menjadi prioritas lantaran visi misi Walikota dan Wakil Walikota Serang yakni pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur tersebut akan ditargetkan pada tahun 2023 atau di akhir masa jabatannya dapat terselesaikan.
“Hanya memang tahun kemarin di tahun 2020 itu bukan tidak ada, tapi belum maksimal, jadi insyallah di tahun 2022 kita maksimalkan,” katanya.
Selain infrastruktur, kata Syafrudin, hal yang disoroti terkait kesejahteraan masyarakat, lantaran sampai saat ini masih ada masyarakat yang tidak memiliki wc sendiri serta permasalahan lainnya seperti stunting dan gizi buruk.
“Itu menjadi kewajiban kita semua, dan dapur gizi ini kaitannya dengan stunting dan gizi buruk, ini sudah dijalankan karena sudah ada anggarannya,” imbuhnya.
Sementara terkait masukan dari masyarakat terhadap membuat bank sampah untuk pembayaran PBB, ia mengatakan hal itu telah menjadi program ditingkat kelurahan di semua kecamatan yang ada di kota Serang.
Laporan: Muhammad Lutfi