KedaiPena.Com – Sebagai agent of change and problem solver, dosen atau akademisi secara umum memiliki tiga tugas utama yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia Pipit Pitriani dalam keterangan, Sabtu, (12/9/2020).
Pipit mengatakan, pengajaran mencakup perkuliahan dalam kelas, penelitian mencakup riset yang dilaksanakan dan dikembangkan di laboratorium maupun tempat eksplorasi lainnya.
“Serta pengabdian masyarakat yang berfokus pada aksi nyata transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada kelompok masyarakat,” tegas Pipit sapaanya.
Pipit mengakui, tantangan di masa kini dan yang akan datang akan jauh lebih berat dari masa sebelumnya, oleh karena itu seorang dosen dituntut harus dapat mentransfer ilmu pengetahuan dengan metode-metode penyampaian yang anti mainstream.
“Agar ilmu pengetahuan yang disampaikan dapat diaplikasikan oleh masyarakat,” kata Pipit.
Kerja Sama dengan Asosiasi Bola Tangan Indonesia Jawa Barat
Sejalan dari hal tersebut,bekerja sama dengan Asosiasi Bola Tangan Indonesia Jawa Barat, diselenggarakan sebuah kegiatan Pelatihan kepada atlet dan pelatih bola tangan Jawa Barat yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom.
Kegiatan yang diselenggarakan ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya pengetahuan atlet dan pelatih mengenai pengaturan nutrisi pada atlet, padahal hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang prestasi.
Dengan mengusung Tema Peningkatan Performa Atlet dengan Pengaturan Nutrisi pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari
“Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan atlet dan pelatih mengenai nutrisi untuk atlet dalam mempersiapkan diri menghadapi PON 2021,” kata Pipit.
Kegiatan ini diikuti oleh 29 orang, terdiri dari atlet dan pelatih. Narasumber yakni Pipit Pitriani, dan Dr. Mirza Hapasari Sakti Titis Penggalih.
Materi yang disampaikan antara lain, nerbagai macam zat gizi yang diperlukan atlet, bagaimana pengaturan hingga nutrisi untuk atlet cabang olahraga bola tangan.
Banyak atensi positif yang masuk dari peserta dengan terselenggaranya kegiatan ini salah satunya adalah Pelatih Kepala Bola Tangan Jawa Barat, Irfan Benizar Lesmana.
Irfan menuturkan pemateri berkompeten dan cocok dengan audiens, pembawaan cocok dengan karakter muda, jelas dengan permasalahan, sekalipun via zoom namun materi dapat tersampaikan dengan baik.
“Diharapkan kegiatan selanjutnya tidak terbatas di ilmu gizi namun dapat lebih luas lagi, karena di tengah pandemi ini menjadi kesempatan untuk mengedukasi anak-anak,” ungkap Irfan terpisah.
Laporan: Muhammad Hafidh