KedaiPena.Com – Dua belas warga RT 05/11 Pondok Jengkol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren mengaku bingung tidak menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) 2021. Padahal dalam website milik Kementerian Sosial (Kemensos) BST terdata BST tersebut telah disalurkan pada April lalu.
Salah seorang warga bernama Hermansyah (35) dari mengaku bingung dengan kondisi yang terjadi. Jermansyah sendiri merupakan satu dari 12 warga yang tidak menerima BST.
Meski telah mencoba mengkonfirmasi, Hermansyah yang kini sudah tidak bekerja sejak pandemi Covid-19 belum mendapatkan kejelasan dari aparatur yang ada di wilayahnya.
“Saya sudah coba tanya ke Pak RT, tapi beliau juga bingung dan tidak bisa memberikan kejelasan. Saya juga minta tolong ke temen-temen untuk konfirmasi ke kelurahan, pihak kelurahan juga ngga bisa ngasih penjelasan,” ujarnya, kepada KedaiPena.Com, Rabu, (19/5/2021).
“Ini pun bukan masalah besaran, yang saya kuatirkan, mungkin hal ini bisa terjadi di wilayah yang lain,” sambungnya.
Hermansyah menyatakan, saat pemberian BST pertama pada Januari 2021, dirinya mendapatkan undangan, dan menerima.
Namun, lanjut dia, pada BST kedua sama sekali tidak ada undangan yang biasa dibagikan oleh RT. Meski saat Hermansyah melakukan pengecekan melalui website tersebut, tertulis telah tersalurkan.
“BST pertama yang Januari 2021 saya dapat. Cuma yang BST kedua ini yang saya bingung. Apakah datanya seperti itu, tapi kan di data Kemensos, saya terdata telah disalurkan,” pungkasnya.
“Ini yang membingungkan buat masyarakat. Kekuatiran saya, ini bisa saja terjadi di tempat lain. Makanya kalo untuk kebenaran, ini harus disuarakan, supaya ngga terjadi lagi,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RT 05/11 Nas menyebut, dari 12 warga yang diketahui tak mendapatkan BST tahap kedua, telah disalurkan secara berkala kepada empat orang. Sehingga, imbuh Nas, tersisa delapan orang yang belum mendapatkan BST.
“Dari 12 orang itu, yang empat udah dapet. Susulan. Emang saya juga bingung, tahap satu banyak data yang dapet, tahap kedua, ketiga dan keempat semakin berkurang. Itu nanti coba dikonfirmasi aja ke bagian Kesejahteraan Sosial (Kesos) di kelurahan,” tegasnya.
Laporan: Sulistyawan