KedaiPena.Com – Salah satu masalah di rezim Jokowi ini adalah masalah ekonomi. Kondisi tersebut diperburuk dengan ada babak belurnya ekonomi akibat wabah Corona atau Covid-19 di tanah air.
Direktur Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) Ubedilah Badrun mengatakan, periode pertama sampai periode kedua rezim Jokowi saat ini, terlihat strategi ekonominya hanya bertahan dari siklus rutinitas ekonomi makro.
“Makanya angka pertumbuhan ekonominya stagnan di kisaran 5% dan kini memburuk di angka 2,97%,” kata Ubed sapaannya kepada KedaiPena.Com, Selasa, (26/5/2020).
Dalam stuasi krisis saat ini, kata Ubed, Indonesia memerlukan menteri ekonomi yang mampu melompat maju keluar dari krisis dan berani melakukan langkah-langkah progresif demi penyelamatan dan kemajuan ekonomi nasional.
Dengan demikian, lanjut Ubed, mencermati sosok yang biasa menghadapi krisis dan berhasil melakukan terobosan progresif pada situasi krisis ada pada Rizal Ramli.
“Berdasarkan catatan saya, Rizal Ramli cukup mumpuni menghadapi situasi seperti saat ini. Hal itu bisa dicermati pada pengalamanya saat awal pemerintahan Abdurrahman Wahid,” tegas Ubed.
Jadi kalau Jokowi mau lakukan reshuffle kabinet, Ubed mencermati, Rizal Ramli memiliki kapasitas yang tepat untuk hadapi situasi ekonomi saat ini.
Sebelumnya, Masyarakat Maluku dan Ambon yang direpresentaskan oleh tokoh GMNI Indonesia Timur Nehemia Lawalata mengimbau agar pemerintahan Jokowi realistis dan sadar diri bahwa ekonomi sudah ambruk akibat salah urus ekonomi neoliberal dan pandemi Corona.
Dan Rizal Ramli (RR) merupakan pemimpin bangsa yang diharapkan bakal direkrut Presiden Jokowi sebagai Perdana Menteri (Menteri Utama) untuk mengatasi krisis-krisis kenegaraan saat ini. ‘
“Kita inginkan RR bersedia masuk kabinet sebagai PM atau Menteri Utama demi keselamatan bangsa dan negara,” kata Nehemia Lawalata.
Kekacauan Pemerintah Jokowi-Maruf mengatasi krisis ekonomi dan krisis/dampak Corona pandemi, sangat meresahkan dan mencemaskan rakyat dan memputus-asakan rakyat yang melihat krisis multidimensi ini membawa NKRI menjurus disintegrasi bangsa, terutama dari wilayah Timur.
“Presiden Jokowi kita himbau menarik RR masuk kabinet sebagai PM guna mengatasi kegagalan Airlangga-Sri Mulyani yang payah dan ambyar total. Jika rezim Jokowi ingin bertahan, maka sebaiknya angkat Rizal Ramli jadi Perdana Menteri (PM atau Menteri Utama/Menteri Perdana),” kata Nehemia Lawalata dari Persatuan Alumni-GMNI.
Laporan: Muhammad Lutfi