KedaiPena.Com- Wacana penundaan Pemilu tahun 2024 yang dikaitkan dengan agenda pemulihan ekonomi dirasa tidak tepat. Pasalnya, masyarakat maupun pelaku dunia usaha telah melihat capaian atau kinerja ekonomi beberapa tahun terakhir kurang baik.
Demikian disampaikan Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar merespons usulan penundaan pemilu 2024 yang dikaitkan dengan agenda pemulihan ekonomi.
“Pandangan tersebut menurut saya tidak tepat, masyarakat maupun dunia usaha cenderung melihat capaian atau kinerja ekonomi beberapa tahun terakhir kurang baik,” jelas Hermanto begitu ia disapa, Selasa,(8/3/2022).
“Penundaan pemilu artinya memperpanjang kinerja yang relatif kurang baik tersebut,” tambah Hermanto.
Hermanto juga memandang, wacana penundaan pemilumenimbulkan riak-riak pada masyarakat yang pada gilirannya bisa berkembang menjadi uncertainty atau ketidak-pastian.
“Ini akan berdampak buruk bagi perekonomian,” tegas Hermanto.
Hermanto pun menerangkan, apabila pemilu tetap 2024, maka sejak tahun 2023 kandidat-kandidat legislatif maupun eksekutif di tingkat pusat hingga daerah akan memulai spending atau belanja untuk keperluan pencalonannya sejak tahun 2023.
“Hal ini dapat mendorong perekonomian bergulir lebih cepat. Artinya, memperbesar peluang pulihnya perekonomian nasional maupun daerah,” jelas Hermanto.
Sebelumnya, wacana soal penundaan Pemilu 2024 kembali menghangat setelah Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar mengusulkan wacana tersebut.
Gus Imin, menyampaikan pemilu bisa ditunda untuk satu hingga dua tahun kedepan karena konidisi ekonomi yang ambruk akibat pandemi.
Setelahnya, Zulhas selaku Ketum PAN juga setuju soal usulan ini, ia beralasan situasi pandemi masih terjadi.
Laporan: Sulistyawan