KedaiPena.com – Menyikapi tuduhan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) berusaha melanggengkan kekuasaan dengan menarik semua partai politik untuk mengusung satu calon, atau lebih dikenal dengan istilah ‘melawan kotak kosong’, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menegaskan bahwa KIM tak punya rencana jahat dalam Pilkada Jakarta 2024.
Ia juga menyampaikan bahwa fenomena itu merupakan hal yang wajar dalam konteks demokrasi saat ini.
“Saya kira dalam demokrasi kalau ada kelompok bersatu membangun bangsa ini atau di suatu daerah tak ada salahnya. Kalau bicara kotak kosong, paling ada 5-10 persen di pilkada di Indonesia itu tak ada persoalan,” kata Jerry pada awak media, Sabtu (10/8/2024).
Ia menjelaskan fenomena ‘melawan kotak kosong’ dalam pemilihan suatu kepala daerah dapat disebabkan oleh banyak alasan. Salah satunya calon yang diusung oleh partai atau beberapa partai tak punya strategi dan lobi politik yang kuat.
“Itu kan kerap kali terjadi. PDIP saja di pilkada lalu di beberapa daerah seperti Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, cabup petahana melawan kotak kosong. Bahkan, di Makassar terjadi kotak kosong. Yang kurang wajar jika 500-an pilkada maka calon lawan kotak kosong 400 daerah atau 300 saja,” paparnya.
Jerry menganggap sejak Pilpres 2024 lalu, tuduhan kerap menyasar kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Contoh Bobby Nasution di Pilkada Sumut hampir dipastikan akan melawan kotak kosong, pasalnya PKS sudah merapat mendukungnya, jadi tak ada masalah yang perlu dilebihkan. PDIP saja banyak calon kepala daerah dan wakil dari partai ini tapi tak ada yang complain, sah-sah saja,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa