KedaiPena.Com- Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta semua pihak dapat move on atau melangkah maju ke depan dengan tidak memperdebatkan urusan politik di masa lalu. Permintaan itu disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons tudingan politikus Gerindra Andre Rosiade yang mencoba membangun persepsi buruk tentang eks Anies Baswedan.
Andre Rosiade sendiri diketahui sedang membangun persepsi buruk melalui narasi yang seolah-olah memposisikan Anies sebagai pribadi tak tahu berterimakasih dan menghargai budi baik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Andre Roside mengungkapkan soal kerja kader Gerindra memenangkan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Kami mengajak semuanya untuk move on dan fokus menatap kedepan,” beber Kamhar, Jumat (10/2/2023).
Kamhar pun menilai, jika Anies Baswedan merupakan sosok yang menyampaikan aspirasi dan menghargai jasa bantuan dari orang lain. Hal itu, dapat terlihat ketika Anies berpamitan menyampaikan aspirasi kepada jajaran struktur pemerintahan DKI Jakarta yang paling bawah.
“Kepada jajaran yang berada di struktur Pemerintahan DKI Jakarta terbawah pun Mas Anies telah berpamitan dan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan kebersamaan dalam menjalankan roda pemerintahan,” papar Kamhar.
Kamhar juga menyoroti adanya upaya
penggiringan opini publik seolah-olah ada perjanjian bahwa Anies tak akan maju Pilpres jika Prabowo masih maju. Kamhar menegaskan bahwa hal ini juga sudah diklarifikasi oleh Anies yakni Sudirman Said.
“Bahwa kesepakatan tersebut berlaku dalam kurun waktu saat menjabat sebagai Gubernur. Ini telah ditunaikan dan dilunasi, Mas Anies menuntaskan tugasnya satu periode penuh, tak tergoda untuk maju pada Pilpres 2019 yang lalu,” imbuh Kamhar.
Kamhar pun menerangkan terdapat perbedaan antara Anies dengan Presiden Jokowi di tahun 2014. Kala itu, Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memilih maju sebagai Capres di 2014.
Padahal, Jokowi sendiri yang kala itu dibantu oleh Prabowo Subianto untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta telah berjanji tidak akan maju Pilpres 2014. Namun, ternyata Jokowi memilih maju dan mengalahkan Prabowo Subianto.
“Jadi sangat berbeda antara Mas Anies dan Pak Jokowi,” pungkas Kamhar.
Laporan: Tim Kedai Pena