KedaiPena.Com- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menepis anggapan eks capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyebut penambahan jumlah kementerian yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai politik akomodatif.
Dasco begitu ia disapa mempertanyakan dimana titik kesalahan dari langkah untuk mengakomodasi kawan-kawan yang sudah berjuang bersama di Pilpres 2024 dalam membangun bangsa Indonesia ke depan.
“Saya tanya kembali, apakah misalnya kita mengakomodasi kawan-kawan yang sudah berjuang bersama-bersama untuk kemudian membangun Indonesia ke depan itu apakah salah gitu loh?,” kata Dasco di Jakarta, Kamis,(9/5/2024).
Menurut Dasco, sebagai pemenangan di Pilpres 2024, Prabowo mempunyai hak untuk mengakomodasi pihak-pihak yang telah berjuang bersama.
Dasco melanjutkan, pihaknya tidak akan ambil pusing bila yang menang selain Prabowo juga ingin melakukan akomodasi politik terkait kabinetnya.
“itu kan adalah hak pemenang kita juga kemudian kalau ada yang menang dia mau mengakomodasi kita juga enggak pusing,” tandas Dasco.
Namun demikian Dasco, di internal Gerindra dan tim pemenangan belum ada pembahasan mengenai hal itu.
Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 tersebut menilai, wacana yang berkembang di masyarakat hanya sebuah aspirasi.
“Saya pikir itu merupakan masukan aspirasi karena yang beredar ada penambahan kementerian ini itu, tetapi sampai dengan saat ini Pak Prabowo masih fokus justru untuk merancang program yang dijanjikan dalam kampanye. Untuk nomenklatur kementerian itu belum ada,” pungkas Dasco.
Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo mengingatkan adanya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara yang mengatur jumlah kementerian sebanyak 34.
Penambahan menjadi 40 pada pemerintahan Prabowo-Gibran akan wajar dianggap publik sebagai bentuk akomodasi terhadap para pendukungnya.
“Itu sudah ditentukan jumlahnya, sehingga kita tidak bisa mengubah, kecuali peraturannya diubah. Kalau orang mengikuti itu maka atau membuat sendiri aturan, maka melanggar undang-undang, nggakboleh,” ujar Ganjar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Laporan: Muhammad Lutfi