KedaiPena.Com- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta, agar para kadernya tidak lengah pasca ditolaknya pengesahan KLB kubu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Hal itu disampaikan oleh AHY dalam saat melakukan tatap muka dengan para kader Partai Demokrat se-D.I Yogyakarta di Bumi Perkemahan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Selepas itu AHY juga melakukan lawatan ke Semarang , Jawa Tengah untuk bertemu dengan para kader.
“Bukan tanpa alasan karena alhamdulillah kita melakukan langkah-langkah yang cepat dan terukur, tegas, tidak lembek, tapi juga masih beretika. Ke depan kita tidak boleh lengah, tetap waspada, tetap siaga. Karena tidak ada kata tuntas dalam pertarungan politik,” ujar AHY dalam keterangan tertulis, Selasa, (6/4/2021).
AHY juga mengajak, para kader untuk
tidak pernah gentar dan mundur dalam memperjuangkan kebenaran. AHY juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pimpinan, kader, pengurus hingga Anggota DPRD di Indonesia.
“Juga di Yogyakarta, yang sejak awal juga menunjukkan keberaniannya. Saya kalau tampil di publik tegas dan tegar, itu pasti juga ada alasannya. Karena saya di dukung oleh para kader yang tegar dan tegas juga untuk mendukung saya dan menyampaikan kalau ini tidak benar,” kata AHY.
AHY juga mengaku bersyukur, dapat kembali bertatap muka dan bertemu langsung bersama para kader Partai Demokrat.
“Alhamdulillah kita semua kembali dipertemukan dalam keadaan sehat walafiat dan dalam suasana yang penuh dengan kekeluargaan, mudah-mudahan membawa kebaikan, juga keberkahan untuk kita semuanya,” papar AHY.
“Saya hadir spesial, karena ini pertama kali saya melakukan kunjungan lagi setelah pengumuman dari pemerintah. Kita ketahui terjadi KLB ilegal yang dilakukan oleh segelintir orang, berkomplot bersama dengan aktor eksternal. Jadi ini pertama kali saya keluar dari Jakarta setelah melewati badai yang terjadi di Partai Demokrat,” tambah AHY.
Setelah pada 31 Maret 2021 lalu pemerintah melalui Kemenkumham menyampaikan bahwa KLB di Deli Serdang tidak disahkan, AHY menyampaikan bahwa dari awal Partai Demokrat tidak pernah ragu.
“Dua bulan kita kelola situasi. Sejak awal kita tidak ragu-ragu untuk tampil dan katakan saya harus menjadi yang terdepan karena bagaimana pun sebagai Ketua Umum yang sah, saya wajib membela seluruh kader yang sah pula,” tutur AHY.
AHY menegaskan, bahwa tindakan tersebut bukan hanya ancaman terhadap kedudukan atau posisi Ketua Umum saja, atau pengurus DPP Demokrat , tetapi juga mengancam demokrasi Indonesia.
“Bahkan dalam berbagai kesempatan, saya yakin Bapak Ibu juga mengikuti di media, bahwa ini bukan hanya ancaman bagi Partai Demokrat, tapi juga demokrasi di Indonesia. Tapi, kita tempuh semua jalur, baik itu jalur perjuangan hukum, perjuangan politik, dan juga perjuangan sosial bersama-sama dengan berbagai kalangan masyarakat yang kita tahu juga ramai memberikan simpati, empati, dan juga dukungan langsung maupun tidak langsung, terbuka maupun tertutup kepada Partai Demokrat,” tandas AHY.
Laporan: Muhammad Lutfi