KedaiPena.Com – Para pelaku UMKM kawasan Glodok Pinangsia, Jakarta tengah resah. Keresahan timbul karena tempat mereka mencari nafkah yang sudah berdiri puluhan tahun terancam digusur oleh proyek pembangunan akses jalan lahan parkir milik Dishub DKI Jakarta.
Menyikapi hal tersebut, Legislator dari dapil DKI Jakarta III meliputi Jakarta Barat, Utara dan Kepulauan Seribu, Darmadi Durianto berjanji akan membantu mencarikan solusi terbaik terhadap keberadaan para pelaku UMKM di kawasan gang Gloria Glodok Pinangsia, Jakarta agar tidak digusur.
“Saya selaku wakil rakyat akan membawa aspirasi ini dengan memperjuangkannnya dengan segenap kemampuan. Saya akan coba buka komunikasi dengan sejumlah stakeholder terkait guna mencari jalan keluar yang terbaik,” kata Politikus PDIP itu saat serap aspirasi di wilayah Glodok, Sabtu, (16/10/2021).
Darmadi menambahkan, konsep pembangunan semestinya tidak mengganggu keberadaan para pelaku UMKM.
“Kontribusi UMKM terhadap pembangunan cukup signifikan. Mestinya mereka diperhatikan bukan diabaikan. Apalagi keberadaan mereka sudah begitu lama di kawasan tersebut. Dan yang harus diperhatikan juga bagaiamana nasib keluarga mereka jika tempat mencari nafkahnya tergusur. Saya kira ini mestinya jadi perhatian serius. Pembangunan proyek jangan sampai mengorbankan nasib rakyat kecil,” tegas Bendahara Megawati Institute itu.
Masih ditempat yang sama, Koordinator Komunitas UMKM Gang Gloria, Glodok Pinangsia Jakarta, Eko meminta agar proyek pembangunan tersebut tidak berefek terhadap keberadaan pelaku UMKM di Gang Gloria.
“Gang Gloria ini menjadi ikon destinasi wisata, karena produk-produk UMKM, yang ada di situ, yang sering menarik wisatawan, bahkan UNESCO pernah berkunjung ke sana. Juga pejabat negara seperti Bapak Jokowi, Ahok, Gubenur Anies, pernah mampir ke tempat tersebut. Dan juga sering di buat lokasi syuting untuk Iklan, film dokumenter,” ungkap Eko.
Dengan adanya rencana pembangunan proyek tersebut, Eko yang mewakili para pelaku UMKM mengaku khawatir gang Gloria yang sudah ditempati puluhan tahun oleh pelaku UMKM dan memiliki ikatan historis yang cukup kuat akan sirna begitu saja.
“Dengan adanya rencana tersebut di atas, kami kuatir gang Gloria tinggal menjadi bagian sejarah saja. Walaupun sampai saat ini status Kami belum menjadi binaan UMKM pemprov DKI Jakarta sedangkan pengajuan IUMK sudah lama kami lakukan,” lirih Eko yang sesekali menyeka air mata.
Eko mengungkapkan, perencanaan kewajiban Fasos dan Fasum dari PT. Supra Megah Utama, untuk pembukaan akses jalan lahan parkir Dishub DKI Jakarta sebagai dampak rencana penutupan Jl. Pintu Besar Selatan akibat pembangunan MRT fase II CP 203 yang jadi pangkal keberadaan para pelaku UMKM di Gang Gloria terancam digusur.
“Rencana lokasi pembangunan Fasos dan Fasum tersebut adalah di Gang Gloria Pancoran Glodok Pinangsia, yang mana di Gang Gloria tersebut terdapat 48 pelaku UMKM yang sudah lama melakukan kegiatan usahanya sejak tahun 1960,” ungkapnya.
Eko juga berharap agar permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM di gang Gloria Glodok Pinangsia ini segera ada jalan penyelesaiannya.
“Saya terharu dengan kehadiran pak Darmadi Durianto selaku wakil rakyat ditengah kegelisahan kami. Kami merasa terbantu saat beliau memastikan akan membawa aspirasi kami ke pihak-pihak terkait.
Sementara itu, Abdul Ja’far selaku Koordinator Gerakan Rumah Aspirasi Darmadi Durianto (GRADD) Kecamatan Tamansari Jakarta Barat menegaskan, pihaknya akan dengan segenap hati memperjuangkan setiap keluhan dan persoalan yang terjadi di wilayahnya.
“Sudah tugas kita membela wong cilik. Kami akan berdiri tegak bersama mereka dikala senang maupun susah. Ini sudah jadi komitmen kami dan pak Darmadi Durianto untuk bergerak cepat ketika ada rakyat yang membutuhkan,” pungkas Abdul.
Laporan: Sulistywan