KedaiPena.Com – Sangat disayangkan upaya menyeret kerabat Keraton, termasuk Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Pilkada Gunungkidul. Bahkan hal ini dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
Seperti yang terjadi dalam video ratusan plastik telur dan wajan bergambar salah satu pasangan calon. Bingkisan ini mencatut nama Sultan sebagai pemberi bantuan.
Aktivis 98 Dedy Gunawan mengatakan, hal tersebut adalah tindakan memalukan.
“Seharusnya calon mengedepankan etika politik. Jika hanya mengandalkan klaim semata, maka dapat dipastikan perilaku tersebut jauh dari bermartabat. Untuk memuaskan nafsu politik, pasangan calon menghalalkan segala cara,” ujar dia dalan keterangan yang diterima redaksi, Selasa (8/12/2020).
Bukan hanya itu, Dedy juga berujar, yang dilakukan paslon tersebut juga dekat dengan praktek.
“Sebagaimana diketahui, praktek politik uang begitu erat dengan korupsi. Mereka pasti berfikir bagaimana balik modal jika menjabat,” Dedy menambahkan.
Ia pun meminta masyarakat Gunungkidul bisa cerdas memilih calon pemimpin pada pesta demokrasi yang digelar 9 Desember 2020.
“Saya yakin masyarakat Gunungkidul sudah cerdas. Pasti datang ke TPS dan memilih calon bupati yang bersih, memiliki visi misi yang jelas. Bukan calon yang hanya mengandalkan politik klaim dan erat pada politik uang yang berujung korupsi. Mereka pasti tidak mau bupatinya ditangkap KPK karena korupsi di kemudian waktu,” tandas Dedy.
Sebelumnya, Sri Sultan HB X menyatakan, dirinya tidak mendukung salah satu Paslon di Pilkada Baik Gunungkidul, Sleman, maupun Bantul.
“Wah aku ora ngerti (wah saya tidak tahu), ya saya nggak dukung mendukung, tergantung masyarakat saja. Ning ndi-ndi ya ra mung aku tapi jeneng anak-anaku ya dicatut (di mana-mana tidak hanya saya, tapi nama anak-anak saya juga dicatut),” terang Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (7/12/2020).
Dia berharap Pilkada di tiga kabupaten bisa berjalan lancar dan tidak ada politik uang. Untuk itu peran baik KPU dan Bawaslu yang memang bertugas melakukan pengawasan harus optimal untuk menyukseskan Pilkada kali ini.
“Jangan sampai ada politik uang di Pilkada,” katanya.
Sultan melanjutkan di Pilkada 9 Desember mendatang, masyarakat diharapkan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani. Meskipun masih pandemi Covid-19 namun warga bisa meluangkan waktu menggunakan hak pilihnya.
“Saya berharap masyarakat mau meluangkan waktu, berpartisipasi untuk menggunakan hak pilih, karena ini penting untuk masa depan masing-masing kabupaten,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh