KedaiPena.Com – Pemerintah Myanmar belum bergeming terhadap desakan dunia internasional agar kekerasan dan pengusiran etnis Rohingya segera dihentikan. Akibatnya ratusan ribu penduduk Rohingya harus meninggalkan rumah menyeberang ke Bangladesh untuk mendapatkan perlindungan.
Direktur Crisis Center for Rohingya (CC4R) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta menegaskan, bangsa Indonesia sebagai bangsa besar di Asia Tenggara harus memberikan tekanan yang kuat agar pemerintah Myanmar segera menghentikan pembersihan etnis tersebut.
PKS dan ormas-ormas Islam sebagai bagian dari masyarakat dan penduduk dunia akan menyuarakan tuntutan agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan tindakan keji terhadap etnis Rohingya.
“Pembersihan etnis harus segera dihentikan. Semua persoalan terkait Rohingya harus diselesaikan di meja perundingan. Namun, yang pertama kali dilakukan adalah biarkan mereka kembali dan tinggal di rumahnya,” ujar Sukamta di Jakarta, ditulis Jumat (15/9).
Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan pemerintah Myanmar telah melakukan pembersihan etnis secara sistemik. Menurut laporan, militer Myanmar menanam ranjau di perbatasan Myanmar-Bangladesh agar penduduk Rohingya yang mengungsi tidak bisa kembali ke tempat tinggal mereka.
Sukamta menuturkan Aksi Bela Rohingya akan dipusatkan di Patung Kuda Jakarta Pusat pada Sabtu 16 September 2017. Tak hanya PKS, aksi kemanusiaan ini juga akan diikuti oleh berbagai Ormas Islam di Tanah Air seperti Mathlaul Anwar, Ikadi, Cahaya Islam Mathlaul Anwar, AQL Peduli, Jamiat Kheir, Pemuda DDII, Al Ittihadiyah, Pemudi PUI, Forsitma, Salimah, Wanita Islam, JPRMI, FPI dan ormas Islam lainnya.
“Sebelumnya DPP PKS mengadakan pertemuan dengan berbagai ormas Islam untuk mendiskusikan masalah Rohingya,” papar Sukamta.
Sukamta mengajak kepada masyarakat di sekitar Jabodetabek dan seluruh Indonesia yang ingin menunjukkan solidaritasnya untuk bergabung bersama dengan Aksi Bela Rohingya ini.
“Sebelumnya kami juga meminta maaf kepada warga Jakarta jika dalam aksi nanti timbul kemacetan dan ketidaknyamanan lainnya. Mari bergabung dengan gelombang kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Rakhine,” papar Sukamta.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas