KedaiPena.Com- Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan inflasi pada Juli 2022 menjadi 4,94 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya di level 4,35 persen (yoy). Kenaikan ini turut didorong oleh inflasi dari kelompok pangan bergejolak (volatile foods) yang mencapai 11,47 persen (yoy). Untuk mengatasi persoalan itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak masyarakat untuk menanam cabai.
“Persoalan kelangkaan cabai akibat faktor musim membuat harga cabai cenderung naik. Dimana, masalah ini sering menjadi keluhan dari ibu-ibu. Makanya, saya mengajak masyarakat utamanya kelompok tani untuk menanam cabai secara mandiri. Selain karena mudah dan bisa menghasilkan cabai sendiri, kita juga bisa menekan harga cabai di pasar. Karena, cabai menjadi salah satu komoditas pengendali inflasi,” sambut Puteri dalam Acara Penyerahan 1.000 Bibit Cabai dalam Rangka Mendukung Ketahanan dan Sosialisasi Uang Rupiah di Desa Sukamanah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta pada Jumat (26/8/2022).
Sebagai informasi, acara ini diselenggarakan bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat sebagai tindak lanjut dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dicanangkan pada 10 Agustus 2022 di Kota Malang.
Turut hadir dalam acara ini, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
“Kita ingin dari sisi kebutuhan bisa tercukupi. Makanya, kita bagikan bibit cabai agar nantinya dirawat dirumah. Jadi tidak perlu beli lagi karena sudah cukup dipenuhi dari rumah,” ungkap Bambang.
Edukasi Uang Rupiah Baru
Pada kesempatan yang sama, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait 7 (tujuh) pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022. Puteri pun menilai edukasi ini penting agar masyarakat bisa menerima uang Rupiah baru.
“Karena kemarin sempat viral terkait adanya penolakan atas uang baru ini ketika digunakan untuk bertransaksi. Untuk itu, edukasi semacam ini perlu lebih digencarkan secara masif dan menyeluruh ke seluruh daerah. Terutama terkait ciri, jenis, hingga mekanisme penukaran uang Rupiah baru. Tentu, Bank Indonesia tidak bisa jalan sendiri, tetapi juga perlu menggandeng berbagai pihak untuk membantu menyampaikannya kepada masyarakat,” ujar Puteri.
Menutup keterangannya, Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini berpesan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat untuk mengendalikan inflasi dan menanam rasa cinta terhadap uang Rupiah.
“Di tengah tren kenaikan inflasi domestik dan global, tentu Bank Indonesia perlu terus bersinergi untuk mengendalikan inflasi dalam batas yang aman bagi pemulihan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia perlu menggalakan rasa cinta, bangga, dan paham Rupiah. Karena rupiah tidak hanya sebatas uang saja, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa,” tandas Puteri.
Laporan: Muhammad Hafidh