KedaiPena.Com – Memaknai Idul Adha 1442 H, PKS meluncurkan program Tebar 1 Juta Paket kurban untuk masyarakat Indonesia. Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial Netty Prasetiyani Aher mengatakan program tahunan PKS ini sesuai dengan momentum kondisi masyarakat Indonesia yang banyak mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi.
“Tebar 1 Juta Paket kurban didedikasikan untuk masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi. PKS mengajak seluruh elemen bangsa bergotong royong melayani rakyat,” ujar Netty dalam rilis media, Kamis, (22/7/2021).
Ibadah kurban, kata Netty, mencerminkan nilai-nilai tauhid, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial.
“Ibadah kurban menjadi refleksi nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat. Apalagi di masa pandemi ini, dimana sikap rela berkorban, saling menolong, menjunjung nilai kesetiakawanan sosial serta menunjukkan sikap welas asih dan adil terhadap sesama menjadi perilaku yang amat dibutuhkan,” katanya.
Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri, memberikan arahan agar seluruh kader PKS yang mampu, utamanya para pejabat publik, menyukseskan Program Nasional PKS Tebar 1 Juta Paket kurban sebagai bentuk pengabdian pada Allah SWT sekaligus kepedulian pada sesama di masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut Netty mengatakan,
“Kita merayakan Idul Adha di tengah keprihatinan bangsa akan pandemi yang kian meluas. Bahkan, kita harus membatasi diri dengan melaksanakan shalat Idul Adha tidak di mesjid atau lapangan.
Pemotongan hewan kurban pun sebagian dilakukan di RPH. Semoga keprihatinan ini tidak mengurangi kekhusyuan, rasa syukur dan kebahagiaan kita merayakan Idul Adha melalui berbagi peduli pada mereka yang kesusahan,” ujar Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.
Pada tahun ini, Netty melakukan pemotongan hewan qurban berupa sapi dan domba, bersama masyarakat di Kokab Cirebon, Indramayu dan Bandung.
“Saya menghormati anjuran agar mengalihkan dana kurban untuk membantu masyarakat yang sedang isolasi mandiri. Di sisi lain, masyarakat pun antusias meminta agar pelaksanaan kurban tetap dijalankan.Akhirnya, syariat pemotongan hewan kurban tetap dilakukan dengan prokes ketat, sementara anjuran dipenuhi dengan memberi daging kurban dan olahan daging siap santap pada warga yang tengah isolasi mandiri dan warga yang terdampak PPKM,” papar Netty.
Bahkan, katanya, dalam rangka menguatkan perekonomian peternal lokal, “Semua sapi dan domba dibeli dari para peternak lokal yang tergabung dalam koperasi desa.”
Netty berharap agar sinergi dan solidaritas yang tercermin dalam ibadah kurban ini dapat menjadi inspirasi dalam penanganan pandemi di tanah air.
“Sinergi, solidaritas, kolaborasi dan rela berkorban harus menjadi spirit dalam disaster management ini, alih-alih merasa benar, mau menang dan mencari keuntungan sendiri dengan memanfaatkan pandemi,” tutup Netty.
Laporan: Muhammad Hafidh