KedaiPena.Com – Beberapa hari lalu pihak kepolisian Indonesia berduka. Pasalnya, dua anggota Brimob mereka ditusuk oleh seorang pria menggunakan pisau sangkur di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Anggota Komisi I DPR, RI, TB Hasanuddin menilai, ada tujuan lain di balik penggunaan pisau sangkur oleh pelaku teror kepada dua anggota Brimob tersebut.
Pasalnya, ungkap Hasanuddin, penggunaan pisau tersebut sangat terlihat jelas pelaku teror berupaya merebut senjata api yang dipunyai aparat kepolisian.
“Tujuannya begitu mereka merebut senjata, kemudian mereka akan bentuk regu semacam peleton begitu yang satu di Bekasi yang satu di Bogor kemudian mereka saling berkomunikasi,” ucap Hasanuddin di Gedung Nusantara III, ditulis, Sabtu (8/7).
“Makanya, sesungguhnya penggunaan pisau itu untuk merebut senjata lalu mereka lakukan tahap gerilya kota bersembunyi di Kota dan berbaur di darah urban, dari situ mereka keluar bawa senapan,” sambungnya Legislator Asal Jawa Barat ini.
Penggunaan pisau, kata Hasanuddin, juga dipilih lantaran pelaku telah kesulitan mencari bahan baku perakitan bom. Sehingga Kepolisian harus tetap siaga menutup ruang gerak tersebut.
“Bom semakin sulit bahan bakunya, Itu harus diwaspadai sehinga kita harapkan polisi harus tetap siaga, saya sepakat dengan instruksi Kapolri jangan bergerak sendiri-sendiri,” tandas Politikus PDI-P ini.
Laporan: Muhammad Hafidh