KedaiPena.com – Mengedepankan tata wilayah sesuai dengan bentukan alam, merupakan suatu kebiasaan baik yang seharusnya dilakukan oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat. Karena sejatinya, saat manusia selaras dengan alam, maka potensi dampak negatif dari fenomena alam akan bisa ditekan serendah mungkin.
Ady Saiman, yang tergabung dalam Komunitas Peduli Ciliwung, menyatakan semua yang ada disekitar manusia adalah sesuatu hal yang akan diwariskan pada anak cucu kita. Seyogianya manusia menjaga keberadaannya.
“Apa yang terjadi pada alam kita saat ini, adalah kesalahan kita semua yang sudah berlangsung puluhan tahun. Manusia membiarkan sesuatu yang salah, sehingga yang terjadi adalah membenarkan kebiasaan. Padahal seharusnya, membiasakan yang benar,” kata Ady saat ditemui di Saung Bambon Riverside, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Sabtu (11/6/2022).
Ia menyatakan tidak ada larangan masyarakat untuk bertempat tinggal di sekitar sungai. Hanya yang perlu diperhatikan adalah zona yang ditempatinya.
“Jadi ada zona inti, yaitu zona sungai itu sendiri. Tidak boleh ada bangunan yang berpotensi mencederai sungai itu. Lalu selanjutnya, ada zona penyangga, yaitu zona yang tersedia untuk mendukung kondisi sungai. Zona ini bisa ditanami dengan pepohonan atau tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia yang hidup di sekitarnya,” urainya.
Lalu terakhir, zona manfaat. Yaitu zona yang diperuntukkan untuk pembangunan dan aktivitas manusia.
“Faktanya, sering terjadi keserakahan dari manusia, yang mengabaikan zona ini. Akhirnya semua zona ditempati, yang ujungnya merusak keberadaan zona inti. Jika sudah terjadi pergeseran pada zona inti, dalam artian merebut hak sungai, maka potensi bencana akan meningkat,” urainya lagi.
Ady menyebutkan tak kurang kebijakan dan aturan pemerintah terkait zona sungai ini. Semua kebijakan tersebut sudah menegakkan bagaimana perilaku seharusnya dari manusia agar tidak terjadi bencana.
“Tapi walaupun kebijakannya bagus kalau implementasi dan pengawasannya tidak ada, maka kebijakan tersebut tak akan bisa memberikan pengaruh atau memberikan penjagaan pada alam. Dan, ini kita bicara mulai dari hulu hingga hilir sejak lama,” kata Ady.
Kondisi alam semakin buruk, saat perilaku manusia membuang sampah ke sungai.
“Oke lah mereka tinggal di bantaran sungai tapi ya jangan buang sampah ke sungai juga lah. Tinggalnya di daerah itu sudah salah, jangan ditambahkan lagi dengan perilaku yang salah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa konsep Tata Wilayah lah yang harus dibenahi dan disertai pengawalan yang ketat untuk memastikan sungai bisa terjaga dengan baik.
“Yang harus dipikirkan adalah strategi jangka panjang. Walaupun dirasakan tidak populer, tapi memaksa masyarakat untuk berpindah dari zona inti maupun zona penyangga sungai merupakan bagian dari mitigasi bencana. Dimana kita sebagai manusia mengembalikan daerah yang memang sebenarnya adalah hak air atau hak sungai,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa