KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai bahwa melesetnya angka pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi sebesar 5,02 persen menjadi sinyal bagi pemerintah untuk berhati-hati mengelola strategi ekonomi di tahun 2020.
Lebih-lebih, kata Heri, di tahun 2020 nanti perekonomian nasional menghadapi tantangan resesi global. Strategi ekonomi perlu langkah-langkah mitigasi serius atas resesi.
Heri menegaskan salah satu yang harus diperhatikan adalah defisit APBN. Tahun 2019 saja, defisit melebar menjadi lebih dari 2,2 persen akibat perlambatan ekonomi. Angka yang melenceng cukup jauh dari target sekitar 1,8 persen.
“Tanpa pengelolaan yang baik, bukan mustahil defisit melebar mendekati 3 persen yang menjadi batas maksimal yang disyaratkan dalam UU No. 17/2013 tentang Keuangan Negara, mengingat laporan realisasi anggaran (LRA) masih menggunakan cashbase,” ujar Heri kepada wartawan, Sabtu, (21/12/2019).
Sementara, lanjut Heri, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis aktual.
“Pemerintah perlu secara terbuka menegaskan sebetulnya berapa angka defisit APBN Ini penting untuk melahirkan kepercayaan dan kredibilitas,” tegas Heri.
Heri memaparkan nyari seluruh negara maju memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi masing-masing. Perlambatan ekonomi global terus berlanjut.
Tahun 2019, Cina misalnya hanya mencatatkan pertumbuhan 6,2 persen. Pertumbuhan itu terendah dalam 30 tahun terakhir.
“Belum lagi gejolak perang dagang AS-Cina terus mendistorsi permintaan ekspor (terutama ekspor komoditas). Sinyalemen resesi ini diprediksi akan cukup berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020,” ungkap Heri.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa ekonomi nasional yang masih bergantung pada konsumsi rumah tangga menjadi momok tersendiri. Sementara itu, investasi dan perdagangan internasional belum berperan optimal.
“Padahal, keduanya berperan signifikan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” tandas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh