KedaiPena.Com – Sejumlah masyarakat berbagai daerah di Indonesia melakukan gerakan swadaya memberantas wabah Corona atau Covid-19. Umumnya mereka melakukan penyemprotan disinfektan hingga memberlakukan karantina di wilayahnya tersebut.
KedaiPena.Com merangkum sejumlah daerah di Indonesia yang melakukan gerakan aksi swadaya guna memberantas dan melawan wabah Covid-19 selama sepekan terakhir. Semua itu dilakukan tanpa adanya bantuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Desa Purworejo, Kecamatan Margoyo, Jawa Tengah misalnya mengadakan gerakan ganyang virus Corona dengan aksi penyemprotan di pemukiman warga
Gerakan swadaya masyarakat ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Purworejo H. Ismunardi bersama Babinsa dan karang taruna hari ini mengadakan gerakan penyemprotan di lingkungan warga.
“Harapan kami agar Desa Purworejo terhindar dari virus covid-19 atau corona, kami bertekad bersama warga akan selalu mematuhi anjuran pemerintah dan mencegah penyebaran virus,” ungkap dia.
Selain di Purworejo, warga RT01/RW09 Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten dengan swadaya mereka bergotong-royong menyemprotkan disinfektan di lingkungannya.
“Dananya kami kumpulkan sendiri, lalu membeli bahan-bahan pembuatan disinfektan. Penyemprotannya pun dilakukan bergotong-royong,” kata Ketua RT 01, Usep Saparuddin.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.30 pagi ini berhasil menyemprotkan disinfektan ke 70-an rumah warga dan fasilitas umum di lingkungan mereka.
Menurut Usep, kegiatan ini sekaligus untuk mendorong meluasnya partisan di kalangan warga masyarakat untuk menangkal virus korona di Tangerang.
Sementara itu, di Jakarta sendiri juga ada gerakan swadaya masyarakat dalam menghadapi wabah Corona di tanah air yang dilakukan sejumlah warga di Matraman, Jakarta Timur.
Para warga rela patungan demi membeli cairan desinfektan untuk disemprotkan ke rumah-rumah. Pemandangan itu tepatnya berada di lingkungan RW 05, Kelurahan Palmeriam, Matraman.
Bendahara RW 05 Saifullah Ramdani (27) mengungkapkan, aksi ini sebagai upaya preventif untuk melindungi rumah dan jalan yang rentan terpapar.
“Rumah-rumah di sini masuk dalam lingkungan padat penduduk. Kalau ada yg kena satu saja, bisa bakal banyak banget yang kena. Atas dasar itu, warga RW 05 berinisiatif buat nyemprot lingkungannya sendiri,” kata Saiful.
Menurut Saiful, RW 05 terdiri dari 12 RT. Setiap RT menyumbang Rp 100 ribu untuk membeli cairan disinfektan. Penyemprotan kemudian dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.
Selain itu, Karang Taruna Desa Banarwaru dan Komunitas Hujan Keruh di Desa Jatitujuh yang berada di Majalengka juga turut melakukan kegiatan swadaya untuk melawan wabah Virus Corona di daerahnya tersebut.
Karang Taruna Desa Banarwaru melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri untuk mencegah persebaran virus Corona.
Setidaknya ada dua titik yang menjadi sasaran mereka untuk dilakukan penyemprotan. Pertama Masjid Desa Bantarwaru dan satu lagi masjid di Dusun Munggang, masuk wilayah Desa Bantarwaru.
Para pemuda dari komunitas Hujan Keruh bersama Muspika Kecamatan Jatitujuh, dan masyarakat sekitar, bersama-sama memberikan sosialisasi tentang virus Corona, salah satunya di pasar.
Kemudian, sejumlah kampung di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menyerukan ‘lockdown‘ dengan menutup sebagian besar akses masuk wilyahnya.
Misalnya warga Dusun Jogonalan Lor, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul yang menutup sebagian besar akses masuk ke dusunnya.
Ada juga beberapa dusun di Sleman yang juga melakukan hal yang serupa dengan melakukan lockdown atau karantina wilayah sendiri.
Sementara itu di khusus di wilayah Jawa Barat terdapat di Kota Bekasi yakni di Kampung Jaha, Jati Asih yang melakukan lockdown atau karantina wilayah sendiri.
Kampung Jaha RW 11, Kelurahan Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi melakukan lockdown hingga 8 April 2020 besok. Seluruh akses masuk di kampung tersebut ditutup dan hanya disisakan satu pintu masuk.
Tidak hanya itu di pintu masuk ini, para warga yang keluar masuk akan di semprot disinfektan dan pengecekan suhu tubuh.
Untuk diketahui di RW 11 ini, terdapat sembilan Rukun Tetangga (RT) yang jumlah penduduknya sebanyak 4.072 orang.
Laporan: Tim KedaiPena