KedaiPena.Com – Perkumpulan Bank Sampah (Perbas) Tangerang Selatan (Tangsel) mengingatkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot), bank sampah merupakan sebagai ujung tombak dalam pengelolaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perbas Tangsel, Wakidi saat merespon jebolnya tanggul TPA Cipeucang yang menjadi tempat pembuangan sampah terakhir di kota pimpinan Airin Rachmi Diany.
“Data dari akhir tahun 2019, di seluruh Tangsel hanya ada 290 bank sampah yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Tangsel. Dulu harapan Wali Kota Airin Rachmi Diany agar setiap RW memiliki bank sampah, kalau ada bank sampah, sampah tidak menumpuk di Cipeucang karena bisa dikelola di tingkat RW,” ungkapnya, Senin (1/6/2020).
Ia mengakui, kendala dalam proses pembuatan bank sampah memang selama ini berada ditingkatan RW. Kurangnya minat masyarakat menjadi alasan, serta kurangnya perhatian dari pemerintah.
Hal itu dikatakan Wakidi, dikarenakan tidak adanya imbalan yang diterima oleh para pengurus bank sampah dari pemerintah.
“Jadi kendalanya itu masih banyak masyarakat yang tidak minat, karena kalau sudah cerita sampah, seolah-olah sampah itu rendah, kita sudah bolak-balik mengajak dan sosialisasi, karena kurang di-support jadinya tidak maksimal,” katanya.
“Sampai-sampai teman-teman pengurus bank sampah itu setiap bulan tidak ada yang digaji tidak ada yang dibayar, mendapatkan bantuan khusus juga tidak ada,” lanjutnya.
Ketika ditanya bagaimana peran pemerintah terhadap keberadaan bank sampah, Wakidi mengatakan, bahwa pemerintah hanya memberikan fasilitas saja.
“Setiap kita sosialisasi dan berhasil mendirikan bank sampah, setiap bank sampah mendapatkan timbangan, buku tabungan, dan gawang (untuk menimbang), setelah bank sampah berjalan dia (bank sampah) bisa mengajukan gerobak dorong dan tabung komposter,” ungkapnya.
“(Peran pemerintah) hanya memberikan fasilitas,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan