KedaiPena.Com – Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak Pemerintah Kota Tangsel meminta maaf kepada seluruh masyarakat Tangerang. Mereka juga meminta agar Pemkot menutup TPA Cipeucang yang keberadaannya merusak ekosistem Sungai Cisadane.
Hal tersebut diketahui setelah beberapa anggota Fraksi Gerindra-PAN DPRD Tangsel melakukan peninjauan. Terlihat beberapa eskavator sedang mengeruk sampah yang masuk ke badan sungai Cisadane.
“Langkah yang ditempuh oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel dalam menangani longsornya sheet pile ini adalah dengan mengeruk sampah yang masuk ke dalam badan Sungai Cisadane. Selain itu juga meminta bantuan dari Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane, karena Tangsel tidak mampu menanganinya sendiri,” Wakil Fraksi Gerindra-PAN Abdul Rahman, Selasa, (26/5/2020).
Abdul Rahman mengungkapkan, beberapa tahun lalu, ketika bertemu dengan kepada Dinas Lingkungan Hidup, dirinya juga sempat mengatakan bahwa TPA Cipeucang itu tidak layak dan harus ditutup.
Namun, kata dia, permintaan tersebut tidak direspon sampai hari ini. Dan kemudian terjadi longsor akibat sheet pile yang baru dibangun beberapa bulan lalu jebol.
“Beberapa tahun yang lalu saya sempat memediasi masyarakat Serpong dengan DLH terkait TPA Cipeucang. Waktu itu kepala dinasnya adalah Bapak Taher Rochmadi (Sekarang Bapenda), bahwa TPA Cipeucang tidak layak untuk itu harus ditutup,” ungkapnya.
Abdul Rahman menekankan, Pemkot Tangsel harus segera menutup TPA Cipeucang lantaran dari awal sudah bermasalah. Seperti, pertama dibangun di pinggir sungai yang jelas bisa merusak ekosistem Cisadane.
Sedangkan, alasan yang kedua air curahan limbah industri kerap merembes ke Sungai Cisadane karena tanpa melalui Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
“Ini jelas membahayakan bagi pengguna air Cisadane. Ketiga ini berdampingan dengan Hunian penduduk ini sangat tidak sehat buat kesehatan masyarakat,” tambahnya.
“Pemkot harus meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Tangerang yang berada di seberang TPA Cipeucang karena polusi udara (bau) dan masyarakat Kota Tangerang atas tercemarnya air Sungai Cisadane,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan