KedaiPena.Com – Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wismansyah selama berdirinya, Kota Tangsel tidak dapat melakukan pengolahan sampah dikarenakan tidak adanya teknologi guna mendaur ulang sampah.
“Tidak ada pemrosesan disini. Karena kuantitas 300 ton per hari kami tidak sanggup melakukan aktifitas proses pengelolaan sampah seperti di TPA Cipeucang,” kata Wismansyah, Rabu (27/5/2020).
Wismansyah mengatakan, TPA Cipeucang tidak dapat melakukan pengolahan sampah dikarenakan tidak adanya teknologi guna mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
“Teknologinya tidak ada. Dulu sempat kita lakukan pengolahannya, tapi hasil olah dengan biaya operasional tidak sebanding. Makanya sulit,” tuturnya lagi.
Ditemui terpisah, Sekretaris DLH Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan hal yang sama. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) tidak memiliki teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni guna mengatasi sampah di Kota Tangsel.
“Betul itu (tidak ada teknologi). SDM kita juga belum mumpuni untuk mengatasi persoalan sampah ini. Saya lebih memilih kita membayar retribusi ke Kabupaten Bogor, ke Nambo karena daya tampung kita sudah tidak memadai,” tandasnya.
Diketahui, turap atau tanggul untuk menopang tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, jebol pada Jumat (22/5/2020) pagi.
Tumpukan sampah di TPA itu pun longsor dan jatuh ke aliran Sugai Cisadane.
Laporan: Sulistyawan