KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menduga adanya target pendanaan tinggi dari Kementerian BUMN dibalik kabar bakal dijualnya saham MIND ID ke publik atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Fabby sapaanya menanggapi kabar bakal dijualnya saham atau IPO dari Holding BUMN Industri Pertambangan di Indonesia yakni MIND ID.
Mencuatnya IPO MIND ID cukup mengejutkan lantaran sebelumnya tersiar kabar bahwa Inalum yang akan menjual sahamnya ke publik.
“Saya tidak punya informasi soal Inalum. Tapi jelas MIND ID kapitalisasinya lebih besar. Mungkin Kementerian BUMN punya target pendanaan yang tinggi untuk ekspansi bisnis MIND ID,” kata Fabby, Jumat,(19/4/2024).
Fabby mengakui, saat ini bisnis pertambangan sedang naik daun. Belum lagi, kata Fabby, prospek bisnis mineral anak perusahaan MIND ID mempunyai outlook yang sangat positif.
“Bisnis pertambangan sedang naik daun dan selain batubara, prospek bisnis mineral anak perusahaan MIND ID punya outlook positif. Saya kira ini saat yang tepat buat MIND ID untuk IPO,” jelas Fabby.
Fabby menilai, IPO bertujuan untuk mendapatkan pendanaan dari pasar. Lazimnya, lanjut Fabby, perusahaan yang melakukan IPO menyampaikan prospektus pemanfaatan dana.
“Saya harap hasil IPO bisa memperkuat investasi dan bisnis MIND ID,” tandasnya.
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertambangan yakni MIND ID. Tersiar kabar MIND ID bakal menjual sahamnya ke publik atau Initial Public Offering (IPO) di tahun 2024 ini.
Kabar MIND ID bakal menjual sahamnya ke publik di tahun 2024 ini cukup mengejutkan. Pasalnya, selama ini PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anak usaha MIND ID yang gencar dikabarkan bakal melakukan IPO.
Kabar IPO MIND ID mencuat seiring dengan informasi batalnya Inalum IPO dan karena secara ukuran (size) kapitalisasi Inalum dinilai sangat kecil. Dari kabar yang berkembang IPO MIND ID ini juga sarat muatan politis.
Laporan: Tim Kedai Pena