KedaiPena.Com- Wajah sepak bola tanah air kembali tercoreng usai terjadinya bentrokan antara suporter Gresik United dengan aparat kepolisian di Stadio Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11/2023). Bentrokan itu terjadi lantaran kekecewaan suporter Gresik United yang dihalau pihak kepolisian saat ingin menemui manajemen di dalam stadion.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat Bramanto Suwondo mengingatkan bahwa upaya menjaga ekosistem keolahragaan terutama terkait suporter menjadi tanggung jawab semua pihak. Bram sapaanya, mengakui peran suporter tak bisa dipisahkan dari dunia olahraga.
“Peran suporter tentu tidak bisa kita pisahkan dari dunia olahraga, khususnya olahraga sepak bola yang memiliki banyak penggemar dari segala umur. Oleh karena itu, untuk menjaga ekosistem keolahragaan, terutama terkait suporter adalah tanggung jawab semua pihak,” tegas Bram, Selasa,(21/11/2023).
Oleh sebab itu, Bram berharap, pemerintah dalam hal ini PSSI segara melakukan sosialisasi terkait hak dan kewajiban suporter yang sudah diatur dalam UU No. 11 Tahun 2022 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
“Sosialisasi terstruktur dan masif tentang peraturan ini harus dilakukan segera oleh pemerintah. Saya rasa peraturan yang lebih teknis turunan UU tersebut juga harus segera disusun,” jelas Bram.
Selain itu, kata Bram, PSSI juga dapat menggandeng Asosiasi Provinsi (Aprov) dan klub-klub sepak bola di Indonesia dalam melakukan pembinaan dan edukasi kepada para suporter. Selaras itu, Bram juga mengusulkan untuk memberikan pelatihan khusus pengamanan sepak bola di Indonesia.
“Saya rasa pelatihan khusus untuk pengamanan sepak bola juga diperlukan. Karena pasti berbeda penanganan untuk mengatasi demo atau kerusuhan dengan pengamanan di dalam sebuah pertandingan. SOP teknis pengamanan harus dipahami betul oleh masing-masing petugas keamanan di lapangan,” tandas Bram.
Laporan: Tim Kedai Pena