MEMBICARAKAN kawasan karst atau bagi sebagian orang yang tidak mengenalinya lebih sering disebut sebagai pegunungan kapur, mungkin yang ada di sebagian besar benaknya adalah daerah yang kering, tandus dan kurang air. Kawasan karst juga dianggap kawasan yang tidak produktif.
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dengan kondisi alam yang kering dan tandus tersebut, ternyata kawasan karst menyimpan cadangan air yang luar biasa besar. Bahkan 70 persen kebutuhan air dunia berasal dari kawasan karst. Sumber air tersebut memang tidak tampak di permukaan tapi berada jauh di bawahnya. Potensi tersebut banyak yang belum tereksploitasi dengan benar, baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang berada di sekitar.
Kawasan karst ternyata juga memberikan sebuah bentang alam yang khas, unik dan indah seperti pantai, air terjun dan sungai-sungainya. Potensi lain yang biasanya berkaitan dengan kawasan ini adalah potensi budaya dan alam.
Banyak gua-gua alam yang dipercaya sebagai tempat tinggal awal manusia-manusia prasejarah di sekitar kawasan ini. Sebut saja di Maros, Sangkulirang, Muna dan Kaimana, ditemukan jejak-jejak peradaban manusia purba berupa lukisan-lukisan prasejarah yang berumur puluhan ribu tahun.
Selain memiliki gua-gua prasejarah, kawasan karst juga identik dengan keberadaan gua-gua alam yang menawan yang mampu memberikan tantangan kepada mereka yang berjiwa petualangan.
Sayangnya segala macam keunikan dan keindahan yang dimilikinya tersebut saat ini terancam oleh industri-industri pertambangan yang mengatasnamakan pembangunan. Kawasan karst dianggap sebagai bahan baku untuk keperluan bangunan-bangunan modern, sehingga banyak pengusaha yang mencari keuntungan. Caranya, dengan mendirikan penambangan marmer, batu gamping dan pabrik semen.
Pemerintah daerah pun dengan gampangnya memberikan izin para pengusaha tersebut untuk melakukan penambangan, tanpa memperhatikan dampak dan biaya sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat. Alasan yang sering diberikan adalah, usaha-usaha tersebut akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Mereka lupa bahwa ada ancaman-ancaman luar biasa akan terjadi jika perusahaan-perusahaan tambang tersebut dibiarkan terus beroperasi. Seperti hilangnya sumber air, flora dan fauna endemik dan bencana alam seperti longsor dan banjir.
Potensi yang dimiliki oleh kawasan karst sebenarnya memberikan modal kepada pemerintah daerah atau masyarakat lokal untuk mengembangkannya menjadi sebuah destinasi wisata unggulan. Sudah banyak contoh yang dapat kita lihat dibeberapa daerah di mana daya tarik wisata di kawasan karst memberikan kesejahteraan, tanpa menghabiskan sumber daya alam yang ada. Sebut saja Gua Pindul yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Oleh Hery Cahyadi, Peraih Gelar Doktor Universitas Padjajaran, Akademisi STP Bandung