Artikel ini ditulis oleh Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik.
Maling, itu ada dua. Pertama, maling yang ketahuan. Ini biasanya, mukanya mirip curut, walau sebelumnya glowing seperti tuan putri atau pangeran.
Kedua, maling yang khawatir ketahuan. Maling kedua ini, biasanya mukanya sudah mulai mirip curut karena takut ketahuan. Maling model kedua ini, berusaha menghapus semua jejak yang bisa dihubungkan dengan maling pertama.
Kalau sebelumnya memuji maling pertama, bangga dan ingin seperti maling pertama, begitu ketahuan maling kedua berusaha seolah tak pernah kenal atau ketemu dengan maling pertama. Kalau ada nomor kontak hp, dihapus. Kalau pernah ada riwayat telpon, dihapus. Kalau ada pertemanan sosmed, segera dihapus. Pokoknya, segala hal yang bisa mengasosiasi dengan maling pertama dihilangkan.
Ini mirip upaya menghapus jejak. Jika adik Pramuka ahli dalam mencari jejak, maling kedua ini paling ahli menghapus jejak.
Entah ada kaitannya atau tidak dengan model maling pertama atau kedua dalam ilustrasi diatas, Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi mendadak jadi sorotan masyarakat setelah ketahuan buru-buru menghapus video podcast dengan Helena Lim yang diunggah di akun YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat.
Penghapusan dilakukan setelah Helena Lim ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022, dengan nilai kerugian lingkungan Rp271 Triliun.
Tindakan Kaesang Pangarep dan timnya yang menghapus video podcast dengan Helena Lim harus diklarifikasi oleh Kaesang. Apakah, itu adalah upaya menghapus jejak atau lebih dari itu untuk memotong arah penyelidikan agar tidak nyasar ke Kaesang.
Sebelumnya, bersama kakaknya Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep sempat dilaporkan oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kaesang dan Gibran dilaporkan terkait dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan berkaitan dengan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) ke KPK. Laporan itu berawal pada 2015 saat ada perusahaan besar bernama PT SM yang sudah menjadi tersangka pembakaran hutan dan sudah dituntut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan nilai Rp7,9 triliun.
Meski nilai korupsinya jauh dibawah Crarzy Koruptor Helena Lim, tapi Kaesang jelas punya jejak dugaan korupsi yang telah dilaporkan ke KPK. Penghapusan video Kaesang dengan Helena, boleh jadi adalah upaya untuk menghapus jejak agar tak dianggap publik terlibat, atau lebih jauh agar tak dianggap menjadi bagian dari crazy korupsi timah yang diusut kejagung.
Apalagi, setelah Jokowi lengser tidak ada jaminan Prabowo akan menggaransi keamanan seluruh keluarga Jokowi. Boleh jadi, setelah mengkhianati Megawati, pasca lengser Jokowi ajak gantian dikhianati Prabowo. Berkhianat pada rakyat saja mudah, apalagi cuma gantian ngibuli Jokowi?
[***]