KedaiPena.Com– Ketua DPP PKB, Daniel Johan tak setuju dengan usulan Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie terkait opsi fraksi threshold. Daniel menyebut usulan itu semakin memperkuat pragmatisme politik yang lepas dari ideologi dan visi dalam membangun bangsa.
“Kan UU nomor 7 (tentang Pemilu) sudah jelas tidak mengenal istilah fraksi threshold, dan ide ini semakin memperkuat pragmatisme politik yang lepas dari ideologi dan visi dalam membangun bangsa,” kata Daniel, Senin,(4/3/2024).
Daniel menjelaskan, sejatinya setiap keputusan DPR memiliki akar dengan ideologi dan visi suatu partai. Oleh sebab itu, kata dia, jika ada satu partai “menumpang” atau gabungan partai di fraksi, maka ideologinya bakal berbeda-beda.
“Keputusan DPR itu kan punya akar dengan ideologi dan visi suatu partai, nah ini fraksi ada tapi numpang dengan posisi partai yang ideologinya gado-gado. Jadi kamis harus pelajari lebih detail dan mendalam keputusan MK ini karena berimplikasi terhadap proses konsolidasi demokrasi. Jangan Indonesia dibuat semakin liberal yang semakin mencabut kita dari akar jati dirinya sendiri,” imbuhnya.
Sebelumnya, usulan penggabungan partai dalam satu fraksi tersebut muncul dari Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. Jadi, maksudnya, partai-partai yang suaranya tidak memenuhi ambang batas, dapat digabungkan menjadi satu fraksi.
“Daripada parliamentary threshold lebih baik dibuat fraksi threshold, yaitu kebutuhan suara minimum untuk membentuk 1 fraksi sendiri. Jadi suara rakyat tidak terbuang, namun untuk partai-partai yang suaranya tidak mencapai persentase tertentu, digabungkan dalam 1 fraksi,” tandasnya.
Laporan: Sabilillah