KedaiPena.Com- Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mempersilahkan para kadernya untuk melakukan aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar. Partai Demokrat meminta agar para kadernya menghindari cara sandiwara seperti yang pernah digunakan oleh PDIP beberapa tahun silam.
“514 Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota juga diminta untuk melakukan aksi penoalakan kenaikan BBM ini. Kader tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM ini sebagaimana aksi sandiwara elite-elite partai PDIP pada saat merespon kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY lalu” jelas Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Selasa,(6/9/2022).
Kamhar menyebut, elite PDIP saat berkuasa ternyata tidak bisa memahami kenaikan harga BBM. Padahal, tidak ada situasi yang benar-benar mendesak jika pemerintah peduli rakyatnya.
“Ternyata saat ini ketika berkuasa bisa memahami kenaikan BBM padahal tak ada situasi yang benar-benar mendesak jika pemerintah benar-benar peduli dengan rakyatnya,” imbuh Kamhar.
Kamhar memastikan, para
kader dibebaskan untuk ikut serta bersama rakyat melakukan unjukrasa menolak kenaikan BBM ini. Bila perlu, kata Kamhar, mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun kejalan dalam aksi damai.
“Argumentasi beban APBN yang terlalu berat, sebenarnya masih banyak jalan yang bisa ditempuh jika benar-benar pro rakyat,” jelas Kamhar.
Kamhar menegaskan pemerintah dapat merelokasi penggunaan anggaran meninjau ulang pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN dan infrastruktur yang tak prioritas termasuk menakan tingkat kebocoran APBN.
“Tapi pemerintah mengambil jalan pintas dan jalan mudah untuk memenuhi segala ambisinya dengan memberikan beban kepada rakyat,” beber Kamhar.
Kamhar menilai, menaikkan harga BBM untuk menekan beban APBN ini langkah paling instan dan paling mudah. Kamhar menyebut hal itu juga menunjukkan pemerintah tidak kreatif dan tak punya hati.
“DPP Partai Demokrat khususnya Bappilu sejak minggu kedua Agustus yang lalu telah mengkomunikasikan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah dan tindakan,” pungkas Kamhar.
Diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Hal ini pun membuat Momen Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani menangis sebagai reaksi atas keputusan pemerintah pada 2008 silam kembali disorot.
Saat itu, Megawati dan Puan secara terpisah menyampaikan protes dan menangis terkait kebijakan Presiden SBY yang menaikkan harga bahan bakar minyak pada 2008 silam.
Laporan: Tim Kedai Pena