KedaiPena.Com -Meningkatnya kasus COVID 19 dalam beberapa hari terakhir, tidak perlu disikapi dengan panik. Karena kuncinya hanya satu yaitu imunitas tubuh dengan mendapatkan nutrisi seimbang, olahraga rutin dan istirahat cukup serta menghindari stres.
Spesialis Gizi Klinik dr. Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi, menyatakan dengan meningkatnya kembali kasus COVID 19, yang tidak hanya di Indonesia masyarakat harusnya sudah mulai kembali mengetatkan protokol kesehatan yang beberapa bulan terakhir mulai mengendur.
“Beberapa bulan terakhir terlihat masyarakat sudah mulai merasa aman. Sehingga lalai akan protokol kesehatan. Dengan meningkatnya kasus COVID 19, saya himbau untuk kembali dan bersama-sama lebih mengetatkan protokol kesehatan demi kesehatan bersama,” kata dr. Lita sapaanya, saat dihubungi, Jumat (18/6/2021).
Menurutnya, karena pencegahan dan pengobatan yang dilakukan saat ini belumlah efektif.
“COVID 19 ini kan baru. Baru 2 tahun saja. Jadi memang penelitian maupun tindakan pencegahan yang kita lakukan sifatnya jangka pendek. Belum kelihatan secara long term. Jadi satu-satunya senjata ampuh kita ya cuma imunitas diri sendiri,” urainya.
Kaitan imunitas, lanjutnya, akan berkaitan dengan asupan nutrisi pada seseorang.
“Beberapa kasus menunjukkan bahwa orang yang mengalami kelebihan berat badan ternyata mengalami kondisi yang lebih parah saat terpapar COVID 19. Jadi terlihat, bahwa nutrisi pun berperan penting dalam mencegah kita terpapar atau mencegah agar kita tidak terdampak kesakitan yang lebih parah,” urainya lagi.
Ia mengatakan, bukan hanya yang kelebihan berat badan. Tapi juga orang yang mengalami kekurangan gizi.
“Karena orang yang mengalami kekurangan gizi akan kesulitan memetabolisme glukosa, yang merupakan bahan baku untuk sel imun. Akhirnya sel imun tidak maksimal dan tidak optimal mencegah virus yang masuk,” kata dr. Lita.
Selain itu,untuk meningkatkan imunitas, dr. Lita juga menegaskan pentingnya olahraga teratur dan tidur yang cukup.
“Walaupun sudah nutrisi cukup tapi tidurnya kurang, tidak olahraga, ya imunitasnya tidak akan maksimal. Akhirnya jadi tetap terpapar,” tandasnya.
Edukator Kesehatan IMANI PROKAMI dr. Sari Kusumawati menjelaskan bahwa seseorang bisa sakit karena adanya ketidakseimbangan antara agent, host dan enviroment.
“Agent itu virusnya, host itu orangnya. Artinya sakit itu terjadi jika, agent yaitu virusnya terlalu banyak dalam host dan didukung oleh environment atau lingkungan yang tidak mendukung. Apakah itu lingkungan yang terlalu ramai atau kah lingkungan yang banyak orang sakit,” kata dr. Sari.
Potensi sakit pada host atau manusia, lanjutnya, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor saat pandemi COVID-19 ini.
“Apakah orangnya taat prokes atau tidak, apakah kondisi tubuhnya lagi fit atau tidak, apakah memiliki komorbid dan yang paling penting bagaimana status kesehatan secara mentalnya,” ujarnya.
Karena itu, dr. Sari menyatakan, dirinya tak pernah lelah untuk terus mengingatkan dan mengulang-ulang beberapa langkah yang perlu dilakukan agar tidak sakit.
“Walaupun terdengar basi, tapi saya akan terus mengulang. Bahwa untuk mencegah, pertama itu adalah makanan gizi seimbang, aktivitas fisik rutin, hindari rokok dan alkohol, istirahat cukup, mengendalikan kesehatan mental dan pastinya adalah patuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Laporan: Natasha