KedaiPena.Com- Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) memastikan bakal melakukan penguatan di puskesmas hingga desa dalam mengentaskan kasus stunting. Program AMIN untuk mengentaskan stunting tidak akan melibatkan jasa para pengimpor.
Demikian hal tersebut disampaikan Ketua DPP PKB Daniel Johan menanggapi Sekretaris Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, yang menyebut ketua umum Cak Imin bermental impor usai mengkritik program susu gratis.
“AMIN akan lakukan program penurunan stunting secara bertahap dari 21,6 % menjadi 12,5 % tanpa perlu impor-impor susu, tapi dengan serius melakukan penguatan posyandu, puskesmas, bidan, dan kader desa atau kesehatan di desa-desa untuk melakukan pendampingan ibu hamil hingga 1.000 hari pertama termasuk anak usia 0-8 tahun agar terpenuhi gizi seimbang dan pencegahan infeksi, termasuk untuk menekan angka kematian ibu dan anak,” ujar Daniel, Jumat,(5/1/2024).
Daniel Johan memandang, anggaran untuk pembagian susu gratis bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas di kebutuhan yang lain. Daniel Johan membeberkan masalah kesehatan, sanitasi hingga infrastruktur di desa yang masih rendah.
“Sementara anggaran yang ada bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas dan kepesertaan pendidikan, kesehatan. Termasuk membangun air bersih, sanitasi, dan jalan-jalan pedesaan yang banyak rusak, yang juga berpengaruh terhadap kualitas manusia Indonesia,” ungkap Daniel Johan.
Daniel Johan menekankan, program susu gratis selain membuka keran impor yang sangat besar juga tak menyentuh langsung akar permasalahan stunting. Hal ini, kata dia, membuat penyaluran anggaran menjadi sia-sia.
“Susu gratis selain membuka keran impor yang sangat besar, juga tidak menyentuh langsung akar permasalahan stunting sehingga anggaran menjadi sia-sia di tengah banyaknya hal penting mendasar lainnya yang harus dipenuhi oleh anggaran,” tandasnya.
Laporan: Sabilillah