KedaiPena.com – Walaupun tak terlihat sering bertemu, ternyata Partai Demokrat telah menjalin komunikasi yang intens dengan PKS dan Partai Nasdem. Pertemuan ini dinyatakan dilakukan oleh tim khusus untuk membahas secara detail potensi untuk berkoalisi.
Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan pertemuan antara Partai Nasdem dan PKS dengan Partai Demokrat sudah sering terjadi.
“Sudah beberapa bulan lalu, PKS dan Demokrat diterima oleh Pak Surya Paloh. Di sana lah kita mulai mempersiapkan kesepakatan untuk koalisi ini. Serta melakukan pembahasan berbagai hal. Ada tim khusus yang membahas tentang ini. Gak mungkin lah para Ketua Umum ketemu setiap saat hanya untuk membahas koalisi,” kata Herzaky, Minggu (23/10/2022).
Ia menyatakan ketiga partai yang disebut, memiliki kesamaan yaitu menginginkan semuanya dibahas secara tuntas.
“Kita bicara tentang platform perubahan seperti apa yang kita inginkan, desain pemerintahan bagaimana yang diusung dengan mempelajari pemerintahan yang sudah berlangsung, serta bagaimana strategi pemenangan,” ucapnya.
Herzaky menyatakan sangat mengapresiasi Partai Nasdem sebagai parpol yang incumbent tapi tetap tegak lurus dan berani mendeklarasikan Anies Baswedan.
“Ini yang menjadi penting bagi kami. Kami sangat apreasiasi. Sebagai parpol, kami dijamin oleh konstitusi boleh mencalonkan siapa saja. Tidak seharusnya diintervensi atau diarah-arahkan,” ucapnya lagi.
Dan ia meyakini bahwa Partai Nasdem sebagai pengusung Presiden Jokowi di pemilihan lalu, tak akan mungkin untuk mengkhianati pemerintahan saat ini.
“Tapi sebagai partai politik, tentunya Partai Nasdem memiliki hak untuk mencalonkan siapa pun kedepannya. Sama seperti kami, dari kader pasti pengennya Mas AHY yang dicalonkan. Tapi, Mas AHY juga selalu menyampaikan, bahwa kami harus realistis,” kata Herzaky.
Herzaky menyatakan dengan adanya kecenderungan Partai Demokrat untuk berkoalisi dengan PKS dan Partai Nasdem, tapi pihaknya akan tetap bersilahturahmi dengan semua pihak.
“Yang namanya silahturahmi itu sama siapa saja. Tidak mentang-mentang, beda capres, lalu gak mau bicara. Ya tidak seperti itulah,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa