KedaiPena.Com – Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan dirinya sampai saat ini belum melakukan vaksinasi, lantaran setiap melakukan pengecekan tensi darahnya selalu tinggi.
Karena hal tersebut, ia pun mengaku, saat ini dirinya masih dalam tahapan pengobatan sebelum nantinya melakukan vaksinasi.
“Kalau terkait vaksin saya cek dua kali masih tinggi tensinya jadi sekarang saya masih proses pengobatan,” ucap Syafrudin kepada wartawan di halaman Diskominfo Kota Serang, Sabtu (30/1/2021).
Menurutnya saat ini untuk tenaga kesehatan (Nakes) di kota Serang sudah lebih dari 50% yang melakukan vaksinasi.
“Kalau untuk di kota Serang nakses yg sudah di vaksin sudah 50% dari jumlah 3500 jatah vaksin dari Provinsi, yang sudah itu baru 1600 nakes sisanya masih berlanjut saat ini,” tambahnya.
Syafrudin pun menyampaikan terkait vaksinasi untuk 10 tokoh yang terdiri dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pejabat OPD dan anak muda yang ada di kota Serang akan dilakukan pada pekan depan.
“Bila perlu kita akan menggandeng anak muda seperti dari KNPI atau pun influencer,” katanya.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, M. Ikbal, mengatakan pihaknya akan menggandeng unsur Forkopimda, unsur agama, dan unsur pengusaha untuk dilakukan vaksinasi.
“Ya saya akan ambil dari Forkopimda dan unsur agama, unsur asn, unsur pengusaha dan nanti saya akan menyasar ke unsur media biar nanti juga influencer. Itu yang saya pilih juga yang betul-betul sehat,” ujar Ikbal begitu dirinya disapa.
“Kejari, kapolres, dandim, ketua dewan juga saya aja, dan banyak juga dewan yang mau, itu kan minimal 10 bisa lebih juga. Kalau memang banyak yang mau ya bisa lebih lah tapi minimal 10 maunya saya,” sambungnya.
Dirinya juga mengatakan, pihaknya berencana akan melakukan vaksinasi kepada 10 orang dari unsur Forkopimda dan yang lainnya akan dilakukan pada minggu depan.
“Saya rencananya memang itu mau senin tapi karena banyak perubahan rotasi mutasi jadi ada perubahan, Mudah-mudahan sih kamis sudah bisa kita dan akan di tempat di rumah sakit kota, untuk siapa spesialis nya untuk screening,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi