KedaiPena.Com – Karena dinilai tak kooperatif dalam menanggapi permasalahan yang dikeluhkan warga dari lima desa di Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang,  Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman nyaris disandera, Selasa (25/7).
Informasi dihimpun menyebutkan, kejadian bermula ketika warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang yang sudah satu malam menginap di gedung DPRD Sumut ingin menemui Wagirin Arman untuk meminta kejelasan, ketegasan, dan perlindungan atas konflik tanah yang dihadapi. Warga mengaku sudah tergusur oleh pihak pengembang yang kini melakukan penggarapan.
Sayangnya, keinginan masyarakat itu menemui jalan buntu, sementara Ketua DPRD Sumut Wagirin lebih memilih berdiam diri dalam ruang kerjanya ketimbang menemui masyarakat Desa Lau Cih.
Karena kesal, warga pun mencoba mendatangi ruang kerja Wagirin Arman di lantai dua Kantor DPRD Sumut sekitar pukul 18.30 wib. Mereka memaksa ingin bertemu Wagirin.
“Keluar kau Wagirin. Jangan cuma diam aja kau disitu,†teriak salah seorang masyarakat.
“Pak Wagirin, ini situasinya sudah mendesak. Karena aktifitas disana tetap berjalan pak,†timpal warga lainnya.
Sekitar pukul 19.15 wib, Wagirin pun keluar dari ruangannya. Ia pun memberikan penjelasan kepada warga yang sudah lebih dari 3 jam menunggu dengan mengatakan pihaknya sudah melakukan segala hal untuk menyahuti keluhan warga.
“Kita sudah kirim surat untuk di stanvas-kan. Dan 1 Agustus nanti, sudah dijadwalkan rapat oleh Komisi A untuk membahas masalah ini. Jadi saya hanya bisa menghimbau saja, sebab semua ada prosedur disana,†ucap Wagirin.
Pernyataan Wagirin itu agaknya tak memuaskan warga. Kekesalan memuncak saat Wagirin terlihat mencoba meninggalkan kerumunan warga dengan dikawal petugas keamanan.
Dari pantauan, sempat terjadi aksi tarik menarik antara warga terhadap Wagirin. Pihak kepolisian dan sekuriti gedung dewan yang bertugas terlihat cukup kewalahan melawan aksi masyarakat tersebut.
Wagirin akhirnya berhasil di evakuasi petugas keamanan melalui pintu samping gedung, dan selanjutnya masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan masyarakat Desa Lau Cih yang masih marah.
Laporan: Iam