KedaiPena.Com – Kader yang tergabung dalam Presidium Penyalamat Partai Berkarya menggelar Munaslub dan menunjuk Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandono sebagai Ketua Umum dan Andi Picunang sebagai Sekretaris Jenderal.
Munaslub yang dilakukan oleh Presidium ini sedianya sempat dibubarkan oleh Ketua Umum Hutomo Mandala Putra. Namun ternyata tetap dilanjutkan dengan hasil sejumlah perubahan termasuk nama menjadi Beringin Karya (Berkarya) serta logo partai.
Sekjen Partai Berkarya terpilih Badaruddin Andi Picunang mengaku, tak khawatir keabsahan dari munaslub yang digelar oleh presidium dipertanyakan, lantaran sempat dibubarkan oleh Ketua Umum Tommy Soeharto.
“Ini dinamika biasa dalam berpolitik. Biarkan pemerintah dan pihak terkait yang menilai mana yang benar mana yang tidak,” kata dia saat dikonfirmasi oleh KedaiPena.Com, Senin, (13/7/2020).
Badar begitu ia disapa memastikan bahwa niat dari Presidium menggelar munaslub semata-mata ingin memperbaiki partai yang dibangun bersama-sama dari awal.
“Demi perbaikan partai bukan naik di halte atau terminal akhir seperti Pak Priyo dan kawan- kawannya.
Tapi perlu diingat tidak ada kubu- kubuan, atau orang pak Tommy atau bukan orang pak Tommy. Tujuan sama untuk membesarkan partai tapi mungkin belum ketemu benang merahnya,” ungkap Badar.
Badar memastikan, bahwa Presidium Partai Berkarya akan tetap merangkul dan melakukan konsolidasi dengan pihak yang merasa berbeda dari hasil munaslub.
“Kami tetap merangkul bagi yang merasa berbeda. Pak Tommy tetap kami tempatkan di tempat lebih terhormat sebagai anak biologis dari Pak Soeharto. Kami yang juga sebagai anak ideologis Pak Harto sebagai garda terdepan dan eksekutor partai akan memagari marwah dan wibawa partai ini,” tegas Badar.
Saat disinggung, apakah pihak Presidium nantinya akan mendatangi Tommy Soeharto sebagai Ketum dan membawa hasil munaslub, Badar mengatakan masih melihat perkembangan terlebih dahulu.
“Kita lihat nanti perkembangannya, yang jelas pendekatan dengan cara premanisme dan kekerasan kami hindari, kami tak mau membenturkan sesama keluarga besar partai. Kita sesuai prosedur saja,” ungkap Badar.
Badar menekankan, sedari awal pihak Presidium memiliki niat tulus dan mengundang Tommy Soeharto untuk hadir di munaslub tersebut. Namun demikian, kata dia, kedatangan beliau disalahgunakan oleh pengikutnya.
Padahal, lanjut dia, forum pengambilan keputusan tertinggi ini (Munaslub) ada peluang untuk Tommy Soeharto menjadi Ketua Umum lagi untuk menghadapi pemilu 2024.
“Jadi biarkan berjalan sebagaimana mestinya. Fokus kami perbaikan dan bangunkan teman-teman pengurus dari tidur panjangnya,” tandas Badar.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto resmi memberhentikan kader-kader partai yang membentuk Presidium Penyelamat Partai dan ingin mempercepat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan, hal tersebut diputuskan dalam hasil rapat pleno DPP Partai Berkarya pada Rabu (8/7/2020).
Sementara itu, redaksi hingga saat ini masih mencoba untuk menghubungi Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso namun belum ada respon.
Laporan: Muhammad Hafidh