KedaiPena.Com – Politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati mengatakan, bahwa PT Bima Sakti Mutiara yang dipimpin oleh dirinya mempunyai keinginan agar hasil produk laut Indonesia dapat berkelanjutan dan dikenal oleh dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Sara, sapaannya, lantaran kini PT Bima Sakti Mutiara menjadi kontroversial setelah mendapatkan izin ekspor benih lobster dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Secara keseluruhan, kami mau membantu usaha itu. Tapi dengan fokusnya itu adalah sadar dalam menjaga lingkungan dan tentunya menjaga kualitas,” kata Sarah saat berbincang dengan KedaiPena.Com, ditulis, Selasa, (14/7/2020).
Dengan alasan tersebut, kata Sarah, pihaknya juga ingin membuat produk-produk laut yang berkualitas di Indonesia.
“Apalagi, agak greget juga melihat Vietnam, Fhilipina, Taiwan, produk-produk (bahari) mereka, istilahnya bisa kuat. Sedangkan Indonesia ini, kita untuk lautnya saja jauh lebih luas dibanding mereka. Tapi kita pasti kalah dalam kualitas maupun juga reputasi kita saat ini,” ungkap Sara.
Sara mengungkapkan, bahwa dirinya
baru menjabat sebagai Dirut PT Bima Sakti Mutiara pasca tidak kembali terpilih sebagai Anggota DPR.
“Saya diminta oleh Ayah saya (Hashim Djojohadikusumo) untuk ambil alih kepemimpinan perusahaan itu. Karena memang kebetulan pemimpin perusahaan original-nya itu meninggal beberapa waktu yang lalu dan belum ada penggantinya. Jadi saya, menyatakan diri saya siap. Saya sangat antusias apa lagi istilahnya kan sudah tidak menjadi anggota DPR, rada-rada masa transisi, nganggur juga,” ungkap Sarah.
Terlebih lagi, lanjut Sara, dirinya memang fokus sebagai aktivis lingkungan hidup. Sehingga mempunyai keinginan untuk bisa mengembangkan usaha organik dengan membudidayakan hasil laut tersebut.
Laporan: Muhammad Lutfi