KedaiPena.Com – Aktivis perempuan yang juga bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati menegaskan, bahwa kodrat sebagai perempuan tidak menjadi penghalang untuk berpartisipasi dan ikuserta dalam dunia politik.
Demikian disampaikan oleh Saraswati sapaanya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Nagara Institute dengan tema Agenda Politisi Perempuan sebagai Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2020, Kamis, (10/9/2020).
“Hanya perempuan yang bisa menyusui, hamil, datang bulan dan bisa melahirkan. Tapi kita juga harus punya pemahaman karena itu kodrat kita bukan berarti itu jadi penghalang kalau kita (perempuan) mau mendapatkan hak kita untuk berikuserta dan berkontribusi dalam politik,” tegas Saraswati.
Saraswati menceritakan, semua hal tersebut tidak menjadi penghalang dirinya untuk menjalankanya sebagai anggota DPR di periode 2014-2019.
Bahkan, Politikus Gerindra ini, mampu menjalankan perannya sebagai wakil rakyat, ibu dan seorang istri dengan maksimal.
“Saya yang mau menyampaikan ini secara terbuka. Saya hamil dua kali saat saya menjabat di DPR. Karena saya baru menikah ketika saya sebelum sumpah jabatan. Itu saya lakukan tanpa halangan,” tegas Saraswati.
Saraswati melanjutkan, hal tersebut juga tidak menjadi penghalang dirinya ketika harus memberikan asi kepada anak pertamanya yang kini hampir berusia lima tahun.
“Bahkan saat itu saya menjabat anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen saya bawa dia (anak pertama saya) ke Fiji dan Norwegia. Jadi ini bukan menjadi penghalang saya bisa menjalankan tugas sebagai seorang istri dan ibu selagi menjalankan tugas saya sebagai wakil rakyat,” sambung Saraswati.
Saraswati pun mengaku sangat bersyukur, lantaran saat itu dirinya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari rekan- rekan di DPR RI.
“Anak saya bawa ke ruang rapat dan mereka mendukung dan mereka sayang dengan anak saya jadi bukan hanya di luar negeri ada foto anggota parlemen member itu membawa anak (menyusui) di Indonesia terjadi juga.
Saraswati mengungkapkan, apa yang dia lakukan juga telah dijalankan oleh para politisi – politisi senior perempuan yang ada di Indonesia.
“Saya lima tahun di DPR RI itu bukan hal yang baru ketika maju di pilkada sudah diasah sama Tuhan memang. Karena kodrat itu bukan alasan untuk kita tidak bisa melakukan atau mendapatkan hak kita sebagai perempuan untuk masuk ke dunia politik, swasta dan sebagai pemimpin,” tandas Saraswati.
Laporan: Muhammad Hafidh