KedaiPena.Com- Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah sangat mendukung pendirian koperasi umat punya Ormas Islam Persatuan Islam (Persis). Pasalnya, keberadaan koperasi simpan pinjam (KSP) bisa menghindari umat dari jeratan bank emok atau bank keliling alias rentenir.
Hal tersebut disampaikan Najib begitu ia disapa dalam acara Sosialisasi Edukasi Program dan Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PC Persis Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
“Jangan biarkan masyarakat kita terjebak dan terjerat oleh pinjaman rentenir,” tegas Najib.
Najib mengaku setuju mendorong pemberdayaan koperasi umat Jamiyah Persis agar bisa menyejahterakan anggotanya, karena itu harus didorong bahkan kalau perlu pemerintah memberikan bantuan modal bagi koperasi.
“Saya ini sedang berkampanye ingin melawan bank emok. Tapi saya tidak bisa sendirian, ayo kita bersama-sama perangi bank emok,” ujarnya lagi.
Dengan adanya koperasi umat dari Persis, hal ini akan membantu untuk menjauhkan jam’iyyah Persis dari praktik rentenir. Bahkan Najib berharap, pengajian rutin yang diadakan Persis, bisa membentuk kooperasi-koperasi yang baru.
Sebab menurutnya banyak contoh koperasi didirikan, berawal dari kumpulan pengajian rutin atau bisa juga dari lingkungan masjid jami dengan mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
“Ibu-ibu pengajian seperti dari Peristri bisa membentuk koperasi. Mengenai legalitasnya, Kita akan bantu buatkan. Selain itu juga kita akan bantu untuk penyuluhan. Di Komisi XI DPR RI kami punya beberapa tenaga ahli yang bisa memberikan penyuluhan pendirian koperasi,” ujar Politisi PAN.
Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu optimis bahwa koperasi mampu mengangkat ekonomi umat dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Dengan demikian, anggota Fraksi PAN DPR RI ini berharap masyarakat bisa kembali ke soko guru perekonomian hasil karya anak bangsa yaitu koperasi.
“Masyarakat jika butuh modal Rp5 juta hingga Rp10 juta, lebih baik pinjam ke koperasi simpan pinjam yang ada di daerahnya masing-masing. Jangan paksaan pinjam ke bank apalagi ke bank emok atau rentenir,” pungkas Najib.
Laporan: Tim Kedai Pena