KedaiPena.com – Merubah stigma pada biker. Itulah tujuan utama didirikannya Muslim Biker Indonesia (MBI). Dengan hadirnya MBI, Harapan utamanya adalah merubah pandangan masyarakat bahwa biker itu adalah kelompok yang hanya bisa meraungkan gas dan menapak jalanan dengan kecepatan tinggi.
Harry Jazid, salah satu anggota Muslim Biker Indonesia (MBI), yang hadir di pameran Muslim LifeFair 2022 menuturkan MBI ini berawal dari keinginan Subhan Bawazier yang ingin mengajak para biker untuk mengaji.
“Jadi awalnya memang mau mengajak para gank motor dan pengendara motor mendekatkan diri ke Allah. Kita bangun MBI, agar tidak sungkan para biker itu. Akhirnya sekarang sudah mencapai 9 ribu anggotanya, mayoritas dari kota besar di Indonesia seperti Surabaya dan Jakarta,” kata Harry saat ditemui di sela kegiatan Muslim LifeFair 2022, Minggu (27/3/2022).
Sejak dibangun pada tahun 2017, ia menyatakan mayoritas anggota MBI memang lah pria. Karena memang, mayoritas anggota gank motor adalah pria. Dan hingga saat ini, belum ada wanita yang bergabung dalam MBI.
“Tidak ada ketentuan jenis motor untuk bergabung dalam komunitas ini. Pengendara ojol juga ada. Bebas aja. Tapi memang kalau untuk touring jarak jauh, seperti yang kemarin dari Medan itu, kita mewajibkan untuk yang 250 cc ke atas. Karena alasan medan yang harus dilalui saja sih. Kalau untuk touring di daerah Jabodetabek atau area kota besar lainnya, kita tidak membatasi,” urainya.
Selain mengajak mengaji, Harry menyampaikan MBI juga rutin menyelenggarakan bakti sosial. Seperti bantuan untuk korban bencana alam maupun bantuan sembako di saat jelang hari Lebaran dan selama ramadhan.
“Untuk bantuan sembako itu, biasanya kita fokuskan pada daerah biker dulu. Karena dari para anggota kan pasti ada laporan, mana daerah yang membutuhkan. Apalagi di saat pandemi kemarin. Banyak sekali yang terdampak,” urainya lagi.
Kegiatan lainnya yang juga dilakukan oleh MBI adalah edukasi tentang riding yang baik.
“Ya termasuk aspek mengendara yang baik, mengetahui dan patuh pada aturan lalu lintas, safety riding dan etika-etika di jalan raya begitu lah,” tutur Harry.
Dan, lanjutnya, yang tak pernah lupa untuk dilakukan para rider adalah mengambil video daerah yang dilewati untuk kepentingan promosi wisata daerah tersebut.
“Ini adalah upaya kami untuk mempromosikan keindahan maupun wisata yang ada di daerah yang kami lewati. Ini lah bentuk kontribusi kami untuk membantu pemerintah mengembangkan perekonomian berbasis wisata,” tuturnya.
Terkait penjualan di gelaran Muslim LifeFair 2022, Harry mengakui tak memiliki target apa pun.
“Kalau pun tidak ada penjualan ya juga tidak apa-apa. Karena memang merchandise ini bukan dibuat khusus untuk pameran ini saja. Memang kami sudah ada dari awal mempersiapkan untuk kepentingan anggota. Yang lebih penting adalah awareness akan keberadaan kami dan upaya kami untuk mengajak para biker lebih mendekatkan diri ke Allah,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan