KedaiPena.Com- Pemerintah Kota (Pemkot) memastikan akan menunda rencana belajar tatap muka bagi TK, SD, SMP yang berada di kota Serang yang direncanakan akan di buka pada 4 Januari 2021.
Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mendapat arahan atau instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim untuk menunda pembukaan pembelajaran tatap muka.
“Pertama hasil rapat dengan Provinsi, dinas kesehatan Provinsi, serta dindik se-Provinisi Banten ternyata dengan berbagai pertimbangan dari semua pihak dari dokter dan lain sebagainya. Pihak Provinsi mengarahkan untuk di tunda, kemudian dari semua kabupaten kota sepakat untuk di tunda,” ucap Syafrudin, Kamis, (24/12/2020).
Menurutnya, kota Serang akan mengikuti arahan dari Provinsi, meskipun pihaknya belum mendapatkan surat edaran terkait hal tersebut.
“Bagaimana bentuknya saya belum tau, tetapi memang hasil rapat di Provinsi itu diarahkan untuk di tunda dengan berbagi pertimbangan, karena sekarang ini makin meningkat covid itu, mangkannya di tunda tatap muka,” tambahnya.
Namun sebenarnya, kata Syafrudin, pihaknya telah menyiapkan metode pembelajaran di tengah masa pandemi covid-19.
Metod tersebut, kata Syafrudin, mulai dari memperhatikan aspek protokol kesehatan pada segi sarana dan prasarana, serta persetujuan wali murid atau orang tua.
“Persiapan kota Serang sudah siap, simulasi sudah dan sekolah sudah di bersihkan kemudian sudah diatur meja kursinya jadi sudah siap,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Serang, Subadri Usuludin mengatakan, jika menampung atau mengumpulkan aspirasi dari wali murid hampir 80% mereka menyetujui kota Serang untuk sekolah tatap muka.
Namun, lanjut dia, hal tersebut tidak bisa menjadi keputusan dari pihak pemerintah kota Serang sehingga pihaknya mengirimkan surat kepada Provinsi dan Pemerintah Pusat terkait pembelajaran tatap muka tersebut.
“Kalau tadi saya baca di media bahwa pemerintah Provinsi belum Acc (menyetujui, red) tentang belajar tatap muka di Januari, ya kita harus menyikapi itu, dan kemungkinan akan ada rapat terkait itu,” ujar Subadri.
Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim, memutuskan untuk menunda pelaksanakan belajar tatap muka pada awal tahun 2021. Hal tersebut diputuskan setelah dirinya mendapatkan masukan dari beberapa kalangan tenaga kesehatan.
Diantaranya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
“Sekolah tatap muka dari pertimbangan IDI, Dindikbud dan Dinkes kesimpulannya yang direncanakan dilaksanakan per Januari ditunda. Kesepakatannya dan akan dituangkan dalam keputusan,” kata Wahidin.
Menurutnya, penundaan tersebut lantaran angka penyebaran virus Covid-19 masih tinggi, dan mengkhawatirkan keselamatan siswa dan masyarakat.
“Banten sudah oranye. Tapi masih tinggi tingkat penularannya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi