KedaiPena.Com – Anggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar Christina Aryani mengatakan, jika DKI Jakarta perlu dukungan guna mempercepat program vaksinasi ditingkat kelurahan. Hal tersebut disampaikan oleh Christina saat menanggapi target vaksinasi pemprov DKI Jakarta sebanyak 1.000 orang perhari yang masih sulit tercapai.
“Berbagai alasan antara lain keterbatasan tenaga kesehatan, rendahnya kesadaran warga mengikuti vaksinasi, serta efek disinformasi hoax media sosial turut berkontribusi,” tegas Christina dalam keterangan, Kamis, (22/7/2021).
Ia menjelaskan, sampai saat ini rata-rata kelurahan di Jakarta Pusat hanya sanggup melakukan vaksinasi terhadap 150-200 orang perhari. Angka ini tentu masih jauh dari target ideal 1.000 orang per hari.
“Dalam rangka percepatan vaksinasi, kami mendorong bukan saja Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kinerja vaksinasi utamanya di tingkat kelurahan, tetapi juga memastikan kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi. Temuan disampaikan petugas lapangan banyak masyarakat mempercayai hoax vaksinasi. Membuka beragam kanal akses informasi yang valid dan peningkatan literasi digital menjadi hal yang harus terus diupayakan,” tambah Christina.
Christina pun menjelaskan, percepatan vaksinasi di DKI Jakarta, termasuk untuk mencapai target 8,8 juta warga yang divaksin sampai akhir Agustus. Target itu, sebagaimana disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta yang memang memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Saya mencatat beberapa upaya sudah dijalankan oleh institusi TNI, BIN dan Polri, hal ini perlu terus didukung dan dimasifkan frekuensinya dengan juga melibatkan instansi-instansi lain yang memungkinkan,” ungkap Christina.
Ia juga mendorong, peningkatan upaya sosialisasi vaksin terhadap masyarakat. Terlebih lagi, sudah ada Perda DKI Jakarta No 2 Tahun 2020 tentang Pengendalian Covid-19 yang mengatur sanksi pidana bagi warga.
“Yang menolak vaksinasi depannya Pemprov dan DPRD DKI juga tengah merumuskan sanksi pidana bagi perseorangan maupun badan usaha pelanggar protokol kesehatan. Hasil pengamatan saya di lapangan, masih banyak warga yang mengabaikan prokes, utamanya untuk menggunakan masker dan menjauhi kerumunan,” papar dia.
Ia pun menegaskan, jika tidak ada cara lain yang bisa dilakukan masyarakat sebagai bentuk partisipasi turut mengendalikan pandemi selain dari disiplin diri ketat menjalankan prokes dan menjalankan arahan pemerintah mengikuti vaksinasi.
Laporan: Muhammad Hafidh