KedaiPena.Com- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sudah secara terang-terangan menyatakan arah dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Sekretaris TKN Nusron Wahid mengeklaim Jokowi mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Pernyataan itu bahkan turut didukung pertemuan dan makan malam Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto. Jokowi dan Prabowo sedang rileks mencoba masakan nusantara di sebuah restoran kawasan Jakpus, Jumat,(5/1/2024).
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai apa yang disampaikan Nusron soal dukungan Jokowi ke Prabowo-Gibran merupakan rasionalitas umum. Dedi mengatakan, tidak mungkin tak mendukung Prabowo-Gibran.
“Rasionalitas umum memang sudah tunjukkan itu, tidak mungkin Jokowi tidak mendukung Prabowo-Gibran, kritik soal netralitas juga sudah cukup ramai, tidak bisa dihindari anggapan Jokowi tidak netral,” jelas dia, Sabtu,(6/1/2024).
Dedi mengatakan, akan aneh apabila Jokowi menyatakan netral dalam Pilpres 2024. Malah, lanjut Dedi, ketika Jokowi berupaya mengambil sikap netral akan beresiko menjadi bahan tertawaan publik.
“Justru, ketika berupaya menyatakan Jokowi netral itu akan lebih beresiko menjadi bahan tertawaan publik,” ungkap Dedi.
Dedi membeberkan, alasan Jokowi tidak bersikap netral dalam Pilpres 2024.Pertama, Jokowi masih nampak memelihara relawan politik di Pilpres 2014 dan 2019 yang saat ini merapat ke Prabowo.
“Pertama, Jokowi masih memelihara relawan politiknya, lalu gerbong relawan ini berangsur merapat ke Prabowo,” jelas Dedi.
Sedangkan yahg kedua, tegas Dedi, arah politik Jokowi bisa dilihat dari Menteri kabinet yang secara terang-terangan kampanyekan Prabowo-Gibran.
“Mulai dari Budi Arie, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia hingga Wamendes. Semua ini menjelaskan posisi Jokowi memang ada di kubu Prabowo,” pungkas Dedi.
Laporan: Muhammad Lutfi