KedaiPena.com – Negara Indonesia akan mampu melewati semua tantangan jika memiliki pemimpin terbaik, yange mampu menggulirkan kebijakan yang baik serta didukung oleh orang-orang yang benar-benar memiliki kemampuan yang diletakkan di tempat yang tepat.
Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait menyatakan feodal adalah hal yang nyata terjadi di Indonesia. Padahal, seharusnya negara yang baik menganut meritokrasi, dimana seseorang mendapatkan jabatan karena kemampuannya.
“Memilih orang bukan karena prestasi atau Integritas, tapi karena kedekatan. Kalau generasi muda tak kuat mental, menghadapi seperti ini ya hancur. Harus kuat mental, bangkit. Jangan pernah berpikir karena kita baik, maka jalan kita akan baik-baik saja,” kata Ara, demikian ia akrab dipanggil saat acara diskusi Politik di Makara Art Center, Universitas Indonesia, Senin (27/6/2022).
Ia menegaskan bahwa feodalisme merupakan musuh bersama, yang harus dihadapi secara bersama oleh seluruh komponen bangsa.
“Karena itu seorang pemimpin haruslah memiliki nilai, moral, prinsip, karakter, mental, Ilmu hingga metode yang paling baik. Dan untuk menemukan pemimpin yang seperti itu, harusnya pemilihnya juga memiliki kapasitas yang baik juga,” ujarnya.
Ara menyebutkan Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi negara yang besar dan bisa menyelesaikan semua masalah yang datang.
“Saya sangat yakin. Yang penting top leader-nya benar, punya kebijakan yang benar, punya kebijakan anggaran yang benar, dan regulasi yang benar. Serta harus bisa menempatkan orang secara benar. Meritokrasi itu harus diterapkan dengan benar dan diberikan tempat yang strategis,” ujarnya lagi.
Ia menyatakan hadirnya koalisi akan membuka banyak calon pemimpin yang bisa dilihat dan dipilih oleh generasi muda.
“Anak muda sekarang punya pemikiran terbuka. Dan semua calonnya sudah terbuka juga. Generasi muda dapat melihat track record masing-masing para calon pemimpin dan bisa dengan cerdas menilai untuk melakukan pilihan, mana yang terbaik untuk menjadi pemimpin bangsa,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa