KedaiPena.Com – Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tanggal 20 Oktober nanti akan berusia dua tahun.‎ Akan tetapi, kinerja pemerintahan keduanya, saat ini sangat memprihatinkan.
“Rakyat seperti naik mobil mogok, yang jalannya. Kadang-kadang harus didorong dari belakang, dan kadang kadang terseok-seok,” ucap Direktur Center For Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi kepada K‎edaiPena.Com, Senin (17/10).
Selain itu, kata dia, hal ini bisa dilihat dari tidak seimbangnya penerimaan dengan realisasi atau belanja pemerintah. Yang dimana, lanjut Uchok, penerimaan negara hanya sampai sebesar Rp759,1 triliun.Tetapi, untuk belanja sudah sampai sebesar Rp1,006 triliun.‎
“Kedua, harga harga kebutuhan pokok, tidak bisa terkendali, dan sangat melilit rakyatnya sendiri. Sehingga bikin ‘ngos-ngosan’ rakyat, dan lama kelamaan rakyat tambah miskin lantaran tidak bisa menjangkau harga kebutuhan pokok,” jelas dia.
Tambah dia, pemerintah Jokowi saat ini juga ingin, mengalihkan atau menyalahkan, bahwa pelaku korupsi itu adalah bukan pejabat negara, tapi pegawai negara yang punya pangkat rendah.
“Padahal, kasus-kasus korupsi di kejaksaan banyak yang “disimpan” dan harus ditindaklanjuti. Seperti, kasus dugaan bansos dan hibah Gubernur Sumsel, Alex Noerdin atau kasus menara BCA dan apartemen Kempinski di kawasan Hotel Indonesia,” tandas dia.‎
(Prw/Apit)‎