KedaiPena.com – Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencatat peningkatan wakaf uang per Maret 2022 mencapai Rp1,4 triliun, jika dibandingkan perolehan wakaf uang yang terkumpul sepanjang 2018 – 2021 senilai Rp855 miliar.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa perolehan wakaf saat ini hanya setara dengan setengah persen dari total potensi wakaf.
“Kesenjangan antara potensi dan realisasi ini, salah satunya disebabkan oleh tingkat literasi wakaf masih rendah, yakni skor indeksnya baru sebesar 50,48 berdasarkan studi BWI dan Kementerian Agama pada 2020,” kata Ma’ruf Amin saat membuka secara virtual rapat kerja Forjukafi, dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat (07/10/2022).
Ia menyatakan penguatan literasi wakaf secara berkelanjutan perlu terus didorong, khususnya oleh para pegiat perwakafan, seperti Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi).
“Perlu penguatan literasi secara berkelanjutan, utamanya pada 3 unsur, yakni literasi tentang harta objek wakaf, peruntukan harta benda wakaf, dan kelembagaan wakaf,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjabarkan ragam harta objek wakaf tidak terbatas pada aset tetap saja, seperti tanah, gedung, atau bangunan, tetapi juga dapat berwujud uang.
“Konsep wakaf uang harus menjadi salah satu fokus konten literasi agar masyarakat memahaminya dengan benar,” ucapnya lagi.
Wapres juga menekankan bahwa peruntukan harta wakaf tidak hanya untuk sarana peribadatan, tetapi juga bisa untuk berbagai keperluan, seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Sementara unsur kelembagaan wakaf berkaitan erat dengan kepercayaan wakif (pemberi wakaf) bahwa nazir telah mengelola wakaf dengan transparan dan akuntabel.
“Oleh karena itu, Indeks Wakaf Nasional yang telah dikembangkan BWI sebagai alat ukur kinerja perwakafan juga perlu disosialisasikan kepada masyarakat umum,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa