KedaiPena.Com – Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap, pemerintahan Jokowi bisa memperbaiki iklim demokrasi Indonesia di 2022 atau jelang dua tahun menuju pesta Demokrasi yang akan berlangsung pada 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis yang juga Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat menyampaikan harapanya akan situasi politik di tahun 2022.
“Selama ada niat baik dan sungguh-sungguh berusaha, kami sangat yakin perbaikan demokrasi Indonesia bisa tercapai seperti halnya di era pemerintahan SBY dulu,” jelas Herzaky seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima oleh redaksi, Jumat, (31/12/2021).
Herzaky mengakui, jika iklim deemokrasi Indonesia semakin merosot dalam beberapa tahun terakhir ini. Akibat hal itu, rakyat semakin takut bicara politik di muka publik.
“Survei SMRC dan Indikator berhasil merekam ini. Berbicara berbeda atau mengkritik pemerintah, bisa berujung dipolisikan, doxing, bahkan diretas akun media sosialnya,” tegas Herzaky.
Herzaky menambahkan, jika dialektika yang merupakan ruh dari demokrasi merupakan barang langka. Hal itu, lantaran sikap pendukung pemerintah yang ketika kalah berdialektika berujung pada laporan ke polisi, ataupun pengadilan.
“Padahal, entah pasal apa yang dituduhkan. Hanya ingin menakut-nakuti dan menghabiskan energi pihak yang di luar pemerintahan,” imbuh Herzaky.
Herzaky juga melanjutkan, demokrasi Indonesia saat ini berjalan mundur dan berada di titik terendah dalam empat belas tahun terakhir.
Bahkan, lanjut Herazky, Indonesia telah masuk dalam kategori demokrasi cacat, menurut beberapa lembaga kredibel internasional.
“The Economist Intelligent Unit, lalu Freedom House, lembaga pemerhati Demokrasi dunia yang didirikan Eleanor Roosevelt, sampai ke The Australian University yang membahas kemunduran demokrasi Indonesia dari stagnasi menuju regresi. Bahkan, 100 ilmuwan sosial politik Indonesia bersama LP3ES merangkum kemunduran demokrasi Indonesia ini dalam satu buku bertajuk Demokrasi tanpa Demos,” tutur Herzaky.
Herzaky menerangkan, dari sisi tren kinerja transparansi dan akuntabilitas pemerintahan Indonesia, Transparency International menyebut enam tahun pemerintahan Jokowi jeblok dan hanya naik 1 poin.
Hal ini, tambah Herzaky, berbanding terbalik dengan sepuluh tahun rezim pemerintahan SBY periode 2004-2014 yang berhasil naik 12 poin.
“Ketum Partai Demokrat, AHY dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia. Demokrasi tidak boleh dijalankan secara serampangan, apalagi dengan menabrak logika akal sehat rakyat,” ungkap Herzaky.
Herzaky mengingatkan, siapa yang berani melukai rasa kebenaran hingga kemanusiaan akan berhadap-hadapan dengan rakyat.
“Siapa yang berani melukai rasa kebenaran, keadilan dan kemanusiaan, maka rakyat akan bangkit dan bersatu melawannya. Itulah rumus demokrasi yang sehat,” tandas Herzaky.
Laporan: Sulistyawan