KedaiPena.com – Pemahaman proses pengelolaan sampah dinyatakan menjadi titik penting untuk memastikan keberhasilan negara ini mengatasi masalah sampah. Keterlibatan semua pihak, mulai dari tingkat rumah tangga hingga pemerintah, menjadi suatu rangkaian tak terputus dalam melaksanakan implementasi pengelolaan sampah dan mengurangi jumlah sampah.
Pakar Lingkungan, Mahawan Karuniasa menyatakan konsep pengelolaan sampah sudah dikenal oleh setiap orang. Yang perlu dibahas adalah terkait implementasinya.
“Pertama, kita melihat sumber sampah, yang utama adalah rumah tangga. Diikuti dengan pasar tradisional dan pusat perniagaan. Dan kita harus memahami bahwa jika semakin sejahtera, maka konsumsi plastiknya juga semakin banyak. Artinya, sampahnya juga semakin banyak,” kata Mahawan, Kamis (2/2/2023).
Oleh karena itu, ia menegaskan yang menjadi titik krusial adalah masalah pemilahan sampah tersebut.
“Ini bukan hanya membicarakan pemilahan di lokasi sumber sampah. Tapi juga saat pengangkutan. Jika sudah dipilah, tapi saat diangkut dijadikan satu, ya sama saja,” tuturnya.
Mahawan menyatakan masalah sampah ini harus menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah saja.
“Harus ada kesadaran untuk melakukan pemilahan, oleh semua orang. Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan dan diikuti pemilahan sampah. Yang semuanya membutuhkan sarana. Baik tempat untuk menampung hasil pemilahan juga pengangkutan hasil pemilahan tersebut,” tuturnya lagi.
Dan tahapan berikutnya adalah saat sampah sampai di tempat pengelolaan akhir, dimana harus dipahami bahwa TPA itu bukan lah tempat akhir sampah tapi merupakan tempat pengelolaan sampah.
“Kalau hanya ditumpuk tanpa diproses ya sama saja. Karena itu, investasi pada pengelolaan ini juga memiliki poin penting dalam rangkaian pengelolaan sampah,” kata Mahawan.
Terkait target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menargetkan tak lagi membangun TPA setelah tahun 2030, Mahawan menyatakan bahwa itu adalah target yang ambisius.
“Namun semuanya mungkin, hanya perlu rapid transformation of societies. Butuh perubahan drastis untuk mencapai. Tren yang lalu masih biasa-biasa saja (business as usual). Ini yang perlu digarisbawahi. Perlu perubahan drastis untuk mencapai target ambisius tersebut,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa